BERTUAHPOS.COM — Presiden AS, Joe Biden meminta para kandidat presiden untuk menurunkan tensi retorika mereka setelah insiden penembakan terhadap Donald Trump.
Biden memperingatkan bahwa Amerika Serikat berada di jalur berbahaya, di mana kekerasan dapat mengancam kehendak rakyat.
Dalam pidato langka dari Ruang Oval, Biden menyatakan bahwa pemilu November mendatang akan “membentuk masa depan Amerika dan dunia selama beberapa dekade”.
Dia menegaskan bahwa perbedaan harus diselesaikan melalui proses demokrasi.
“Kita menyelesaikan perbedaan di kotak suara, bukan dengan peluru,” kata Biden dalam pidato 6 menitnya.
“Kekuatan untuk mengubah Amerika harus selalu ada di tangan rakyat, bukan di tangan calon pembunuh.”
Pidato nasional ini bertujuan mengatasi kekacauan dan mengutuk penembakan yang melukai Trump serta menewaskan seorang peserta kampanye di Pennsylvania.
Biden menekankan bahwa insiden tersebut adalah bagian dari rangkaian kekerasan politik yang telah menjadi terlalu umum di AS.
Pidato ini juga memiliki fungsi politik penting bagi Biden, yang tengah menghadapi banyak tantangan.
Insiden penembakan tersebut tampaknya memperkuat dukungan untuk Trump, yang tampil berapi-api dan berdarah-darah setelah kejadian itu.
Biden berusaha meyakinkan warga AS bahwa kekerasan pada Sabtu, 13 Juli 2024, di Pennsylvania tidak merusak premis inti kepresidenannya — untuk mengembalikan kesopanan dan normalitas — tetapi justru memperkuat kepemimpinannya.
“Retorika politik di negara ini semakin memanas. Sudah waktunya untuk meredakannya. Kita semua punya tanggung jawab untuk melakukan hal itu,” katanya.
Fokus pada insiden penembakan Trump memberi Biden jeda dari perbincangan tentang apakah dia harus mundur setelah performa debat yang dianggap mengecewakan.***