BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Pemerintah Provinsi Riau khawatir daya beli masyarakat akan turun akibat rendahnya harga jual kelapa sawit di Riau dalam dua pekan terakhir.
Â
Asisten II Bidang Ekonomi Sekdaprov Riau, Masperi mengaku tingkat elektabilitas masyarakat di wilayah pedesaan mungkin tetap terjaga, tapi mereka akan merubah pola perekonomiannya. Pemerintah Provinsi Riau tidak bisa berbuat banyak. Salah satu upaya yang bisa dilakukan yakni menggenjot realisasi anggaran pendapatan belanja daerah atau APBD pada akhir tahun. Dengan demikian, daya beli masyarakat di pasaran tetap stabil.
Â
“Yang biasanya kebutuhan ekonomi keluarga digantungkan pada sawit, karena harga rendah terpaksalah mereka akan menggerus tabungan. Mereka akan menarik uang direkening dalam jumlah besar,” katanya, kepada bertuahpos.com, Jumat (21/08/2015).
Â
Dia menambahkan, kondisi turunnya harga tandan buah segar sawit sedikit banyak akan memicu inflasi rendahan. Artinya, perubahan atau peregerakan perekonomian Riau diakhir tahun tetap akan goyang, dengan kata lain kestabilan ekonomi keluarga akan berubah.
Â
Pemerintah Provinsi Riau bersama tim pengedali inflasi Riau sudah memikirkan masalah ini. Upaya untuk pengendalian inflasi kemungkinan besar kembali akan dilakukan menjalang akhir tahun nanti.
Â
“Salah satu caranya dengan melakukan operasi pasar. Bagaimana harga dipasaran tidak lagi bergejolak. Operasi pasar selama ini cukup efektif dan efisien untuk pengendalian harga,” sambungnya. (Melba)