BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Pemprov Riau meyakini bahwa Riau paling diuntungkan dari sisi wisata halal, dengan kondisi geografis yang dianggap sangat strategis.
Jarak yang terbilang dekat dengan Negeri Serumpun Malaysia, diyakini akan mampu mendorong perkembangan wisata halal di Negeri Lancang Kuning ini.
“Riau memiliki potensi wisata halal, mayoritas masyarakatnya Melayu dan Islam. Lalu letak geografisnya sangat strategis yang langsung berbatasan dengan negara tetangga rumpun Melayu,” kata Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Riau, Roni Rakhmat, Sabtu, 27 Maret 2021.
Jika melihat data Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Riau, berdasarkan kewarganegaraan, rata-rata turis yang berkunjung ke Riau berasal dari negara Malaysia, Singapura dan Brunei, termasuk turis dari negara di belahan Jazirah Arab.
Roni Rakhmat juga berujar bahwa jalur pintu masuk dominan yang digunakan para turis tersebut yakni, Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II, Pelabuhan Internasional Dumai, Pelabuhan Internasional Bengkalis dan Pelabuhan Internasional di Selatpanjang.
Melihat dari data tersebut, dia menjelaskan bahwa potensi wisata hal di Riau patut menjadi perhatian bersama agar bisa dimaksimalkan. Sementara itu, selain menjual objek wisata alam, Riau juga banyak menyimpan destinasi wisata sejarah budaya dan religi.
“Memang situasinya sempat meredup akibat wabah Covid-19. Saat ini pintu masuk internasional juga belum dibuka. Meski demikian kami optimis destinasi wisata halal di Riau akan berkembang seiring dengan perbaikan-perbaikan yang dilakukan,” ungkapnya.
Sekedar informasi, tahun 2020 kunjungan wisatawan mancanegara (Wisman) di Provinsi Riau hanya 67.833 orang. Angka ini mengalami penurunan drastis jika dibandingkan dengan tahun sebelum dihantam wabah corona. Disparekraf Riau mencatat tahun 2019 angka kunjungan Wisman di Riau mencapai 328.594 orang.
“Kalau tidak ada pandemi Covid-19, kita optimis kunjungan wisman bisa mencapai 500 ribu sampai 600 ribu. Tapi itu tidak perlu kita sesalkan. Karena tidak hanya Riau, namun seluruh dunia mengalami hal sama,” ungkap Roni Rakhmat. (bpc2)