BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Pemko Pekanbaru klaim kenaikan harga sembako saat Ramadhan 1442 H/2021 murni akibat permintaan masyarakat yang tinggi. Hal ini sekaligus menepis isu adanya permainan spekulan ataupun ‘pedagang nakal’ yang kerap mencari keuntungan pada momentum tertentu, seperti Ramadhan dan Lebaran Idul Fitri.
“Ya, banyak sekali faktor [penyebab kenaikan harga sembako]. Kalau kami mengamati grafis pada 4 minggu sebelum masuk Ramadhan memang harganya stabil,” kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan [Disperindag] Kota Pekanbaru Ingot Hutasuhut.
Dia menegaskan, jika dilihat dari sisi suplai sembako, sejauh ini tak ada yang mencurigakan. Hal ini berdasarkan pelaksanaan pemantauan berkala yang dilakukan di Pasar AKAP — yang menjadi pasar induk sementara. Dan didapati bahwa ketersediaan dan harga masih tetap stabil.
Selain itu, ujar Ingot, untuk jalur distribusi sembako dari provinsi tetangga, juga terpantau normal. Faktor-faktor tersebut yang sejauh ini, biasanya menentukan adanya lonjakan harga sembako di pasar. Namun secara pengamatan, dia mengklaim tak ada masalah dengan hal tersebut.
Saksikan Juga:
Lantas, Ingot menduga, kenaikan harga sembako yang terjadi sejak awal Ramadhan lalu — hingga kini — kemungkinan disebabkan oleh tingginya jumlah permintaan masyarakat. Kondisi ini menurutnya masih wajar, jika merujuk pada prinsip supply-demand sesuai dengan hukum ekonomi.
“Biasanya kan saat menyambut Ramadhan itu, masyarakat ada tradisi makan bersama. Mungkin itu salah satu penyebab meningkatnya permintaan,” ungkapnya. (bpc2)