BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Kepala Bagian Umum Balai Besar Teknik Modifikasi Cuaca (BB-TMC) Jon Arifian mengungkapkan bahwa rentang waktu di awal Juli 2020 ini merupakan waktu yang tepat untuk melakukan teknik modifikasi cuaca di Riau, dalam upaya pencegahan munculnya titik api Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla).
“Memang untuk melakukan TMC itu diperlukan kondisi cuaca yang mendukung. Dengan kata lain TMC bisa dilakukan pada saat awan hujan masih tersedia. Dan kami melihat kondisi saat ini merupakan waktu yang tepat untuk melakukan TMC di Riau,” ungkapnya kepada bertuahpos.com saat ditemui di Pekanbaru, Kamis, 09 Juli 2020.
Dia menambahkan, kondisi cuaca saat ini dianggap cocok untuk melakukan TMC karena masih banyak awan hujan di langit Riau. Kondisi ini akan sangat memudahkan untuk dilaksanakan metode teknologi ini. Di Provinsi Riau, Jon menjelaskan, TMC sudah dilakukan 2 kali dalam rentang waktu Maret-Mei 2020. Tindakan menabur garam di langit Riau sebagai salah satu upaya pencegahan Karhutla saat Riau sudah memasuki musim panas nanti.
Berdasarkan analisa di BMKG, ada 3 provinsi yang perlu mendapat perhatian khusus terhadap potensi terjadinya Karhutla. Diantaranya Provinsi Jambi, Riau dan Sumatera Selatan. Ketiga daerah kemungkinan akan dihadapkan pada kondisi cuaca yang sama. Namun musim panas pada tahun ini tidak sekering musim kemarau pada tahun 2019 lalu.
“Langkah TMC perlu dilakukan agar kejadian Karhutla tidak lebih masif. Karena memang selama ini story-nya selalu begitu. Dengan kata lain, baik pusat dan daerah sebenarnya telah bisa memperkirakan kemungkinan yang akan terjadi, sehingga bisa lebih cepat dilakukan antisipasi,” uangkapnya. (bpc3)