BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Selain lima orang yang meninggal dunia, ada 13 petugas lainnya yang turut menjadi korban usai pemilu serentak 17 April lalu.
Seperti yang dialami Patma Areta, anggota KPPS 17 Desa Pematang Tebih, Ujung Batu, Kabupaten Rokan Hulu. Patma keguguran anak pertamanya.
“Beliau hamil anak pertama. Namun, apa daya, beliau keguguran,” kata Komisioner KPU Riau, Nugroho Noto Susanto kepada awak media, Senin 22 April 2019.
Selain Patma, ada juga Adrizon, Ketua KPPS 51, Kelurahan Sialang Minggu, Kecamatan Tampan, Pekanbaru. Saat penghitungan suara, Adrizon tiba-tiba terkena stroke, sehingga harus dilarikan ke rumah sakit.
Baca :Â Pilpres dan Pileg Serentak, Lima Petugas KPU di Riau Meninggal Dunia, 13 Lainnya Dirawat
“Padahal, isterinya mengatakan suami berbadan sehat,” lanjut Nugroho.
Ada juga petugas KPPS yang tiba-tiba menjadi linglung. Petugas tersebut seperti ketakutan melihat polisi dan orang lain. Kejadian ini terjadi di Desa Permai, Kecamatan Rangsang Barat, Kepulauan Meranti.
“Setelah menyelesaikan penghitungan suara sampai pukul 5 pagi, petugas yang bernama Ali Akbar itu tiba-tiba linglung, takut bertemu polisi dan orang lain,” jelas Nugroho.
“Totalnya ada 13 orang petugas kita yang bahkan sampai dirawat di rumah sakit, selain lima orang yang meninggal dunia,” tutup dia. (bpc2)
Â