BERTUAHPOS.COM — Pemerintah Indonesia dinilai terlalu gegabah bersiap untuk new normal di tengah COVID-19 yang masih menunjukkan angka kasus tinggi.
Dewan Pakar Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Hermawan Saputra menilai, langkah pemerintah pusat mewacanakan new normal tidak tepat. Seharusnya, pemerintah pusat tetap menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) secara menyeluruh dan ketat.
“New normal itu sesuatu yang biasa dan memang harus dipersiapkan, tetapi memang timingnya harus dilihat baik-baik. Kalau sekarang terlalu gegabah,” kata Hermawan saat dihubungi merdeka.com, Senin, 25 Mei 2020, seperti dikutip dari Merdeka.
Kasus meninggal karena Covid-19 juga bertambah, yakni sebanyak 21. Dengan demikian, total kasus meninggal naik menjadi 1.372. Menurut Hermawan, peningkatan jumlah kasus ini menunjukkan bahwa Indonesia belum bisa menerapkan new normal. Apalagi, Indonesia belum melewati titik krusial atau puncak pandemi Covid-19.
“Jadi wacana new normal itu hanya akan efektif bila pada kasus yang sudah berhasil terlewati atau terkendali dengan baik,” ujarnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta masyarakat bersiap menjalani new normal atau kehidupan normal yang baru. Dengan kondisi ini, masyarakat dapat kembali hidup normal namun harus menerapkan protokol kesehatan demi mencegah penyebaran virus corona (Covid-19). (bpc3)