BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Rusdi Hartono mengatakan pihaknya memahami ada trauma masyarakat dengan PAM Swakarsa tahun 1998.
Rusdi juga mengakui saat itu PAM Swakarsa digunakan kelompok tertentu untuk kepentingan mereka.
Namun, Rusdi mengatakan PAM Swakarsa yang ingin dihidupkan calon Kapolri Listyo Sigit Prabowo berbeda dengan PAM Swakarsa tahun 1998.
“Yang dimaksud PAM Swakarsa di sini bagaimana masyarakat memiliki keinginan, kemauan mereka secara pribadi mengamankan lingkungannya,” kata Rusdi, dikutip dari Kompas, Sabtu 23 Januari 2021.
Sementara, Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS), Fatia Maulidiyanti mengatakan rencana pembentukan kembali PAM Swakarsa mengingatkan memori buruk tahun 1998.
Saat itu, PAM Swakarsa malah menghalau aksi mahasiswa di gedung DPR/MPR.
Selama Sidang Istimewa MPR 1998, PAM Swakarsa terlibat bentrok dan mahasiswa dan masyarakat. Bahkan, PAM Swakarsa juga melukai massa dengan senjata tajam, seperti samurai.
Selain kenangan buruk tersebut, Fatia juga khawatir PAM Swakarsa ini digunakan untuk melawan kelompok masyarakat yang selama ini berseberangan dengan pemerintah.
“Di mana mereka dapat menggebuk masyarakat sipil lainnya yang dapat mencederai hak warga,” ujar Fatia. (bpc4)