BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Sumarsih mengatakan bahwa kata PAM Swakarsa hanya mengingatkan dirinya tentang Tragedi Semanggi tahun 1998 silam.
Sumarsih sendiri adalah ibu mahasiswa bernama Wawan, yang menjadi korban penembakan aparat saat Tragedi Semanggi I 11-13 November 1998.
Pemerintah saat itu, kata Sumarsih, bukan hanya mengerahkan TNI/Polri, tapi juga mengerahkan PAM Swakarsa yang dipersenjatai bambu runcing untuk menghadapi aksi mahasiswa.
“Pamswakarsa,Polri,TNI dijadikan alat u/ melanggengkan kekuasaan bablasanOrba. Usut tuntas trgd Semanggi I – 13 Nov. ’98 di Pengadilan HAM ad hoc Trisakti, Semanggi I &Semanggi II. Yth Prsdn @jokowi @DPR_RI Menko @mohmahfudmd @KomnasHAM
@hariankompas 25/1/21,” tulis Sumarsih melalui akun twitternya, @sumarsih11.
“Kata pamswakarsa mngingatkn trgd Semanggi I-13 Nov 98.Pmrnth tdk hanya mngerahkn TNI/Polri tapi jg mngerahkn pamswskarsa yg dpersenjatai BambuRuncing u/ mnghadapi mhsw yg bdemonstrasi u/mngawal plaksanaan reformasi. Cc:Prsdn @jokowi @DPR_RI Menko @mohmahfudmd,” ujarnya di salah satu cuitan lain.
Sumarsih sendiri hingga saat ini masih melakukan Aksi Kamisan di depan Istana Negara. Aksi Kamisan ini adalah aksi protes yang dilakukan setiap Kamis sore, untuk menuntut keadilan bagi ibu-ibu yang kehilangan anaknya akibat konflik 98. (bpc4)