BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Ketua PP Muhammadiyah, Haedar Nashir mengatakan suatu ironi jika pembakaran Al-Quran terjadi di negara asal Nobel, Swedia.
Dikatakan Haedar, Swedia adalah negara dari Alfred Nobel, tokoh penggagas Hadiah Perdamaian yang termasyhur.
Hadiah perdamaian ini selama ini diberikan kepada tokoh yang berjasa besar bagi kemanusian.
“Ironinya tindakan intoleran terhadap Islam di Swedia dan Nurwegia tersebut terjadi di negara yang selama ini pada setiap memberikan Hadiah Nobel berupa penghargaan atas usaha-usaha perdamaian dan kemanusiaan,” tulis Haedar di akun twitternya, @HaedarNs, Selasa 1 September 2020.
“Swedia bahkan negeri Alfred Nobel, sang penggagas Hadiah Nobel,” tambahnya.
Muhammadiyah, lanjut Haedar, mengecam keras peristiwa pembakaran Al-Quran dan penghinaan Nabi Muhammad SAW di Swedia.
Aksi pembakaran Al-Quran ini dilakukan di wilayah Rosengard, dimana wilayah ini merupakan tempat bermukim imigran terbesar di Swedia.
Aksi pembakaran Al-Quran ini juga disiarkan secara live di media sosial.
Belakangan, kepolisian menangkap tiga orang tersangka dengan tuduhan penghasutan kebencian terhadap satu etnis. (bpc4)