BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Politisi Partai Gelora, Fahri Hamzah dirinya khawatir dengan cara negara menghitung batas kemiskinan.
Menurut Fahri, melalui akun twitternya @Fahrihamzah, Rabu 16 Desember 2020, kasus-kasus kesuliyan hidup rakyat bawah adalah sebuah kenyataan dan bukan rekayasa.
“Kasus2 kesulitan hidup rakyat paling bawah adalah realitas bukan rekayasa,” tulis Fahri.
“Dan kalau kita membaca secara ril cara negara menghitung batas2 garis kemiskinan sungguh bertambah khawatir kita,” tambah dia.
Untuk diketahui, pada bulan Maret 2020, BPS menetapkan angka kemiskinan adalah Rp452,652 per kapita per bulan.
Jumlah Rp452,652 ini akan dikalikan dengan semua anggota keluarga. Jika satu keluarga memiliki lima orang anggota (ayah, ibu, tiga orang anak), maka jika pendapatan keluarga tersebut kurang dari Rp2,263,260 per bulan, akan dianggap berada dibawah garis kemiskinan.
BPS sendiri mencatat ada 26,42 juta orang penduduk miskin per September 2020. (bpc4)