BERTUAHPOS.COM-Mau tahu obat murah meriah tapi punya efek dahsyat? Menulislah. Begitu nasehat yang diucapkan kawan karib saya. Tapi orang-orang bijak pun memang menyarankan itu, menulislah.
Ya benar, menulis bisa dijadikan obat, selain secara teknis akan membantumu agar bisa lebih mengembangkan diri. Tentunya bakat menulismu yang akan berkembang, jika kamu rajin terus mengasah kemampuan menulismu.
Kenapa jadi obat? Pertama dengan menulis, kamu akan selalu menyegarkan ingatan dan otak. Kok bisa? Ya sangat bisa, karena ketika kamu menulis, pikiranmu akan didaya gunakan. Karena kamu akan terus berpikir, merunutkan tulisan agar bisa masuk logika. Dengan begitu mau tak mau otak dan pikiran mesti diajak bekerjasama, agar apa yang kamu tulis masuk akal.
Kegunaan menulis lainnya, adalah senjata efektif melawan lupa. Apalagi jika kamu menulis tentang sebuah kisah, yang perlu kembali mengeja ulang cerita yang telah lewat. Maka otomatis, ingatan mesti bekerja kembali mengumpulkan serpihan-serpihan kisah yang berserak dibelakang, sebelumnya akhirnya kamu susun ulang dalam sebuah tulisan.
Manfaat lainnya, dengan kamu rajin menulis, kamu akan selalu didorong untuk selalu ingin tahu. Karena tulisan yang baik, adalah tulisan yang informatif dan menarik. Dan untuk itu kamu perlu bahan atau referensi. Mau tak mau kamu harus membaca tulisan atau informasi yang bisa membuat tulisanmu jadi menarik. Dengan sendirinya itu akan membuat kamu mulai membangun budaya baca dalam dirimu. Tentu budaya baca sangat baik, bahkan wajib tumbuh kuat dalam diri semua orang. Karena menurut orang bijak, dengan banyak baca, kamu banyak membuka jendela dunia.
Menulis pun adalah obat mujarab bagi yang resah dan galau. Bahkan ada yang bilang, menulis adalah terapi bagi jiwa-jiwa yang kering. Misal jika kamu sedang marah, menulis adalah cara ampuh meredakan amuk marahmu. Bahkan marah dengan tulisan adalah ciri orang yang berpikir, ketimbang kamu marah lewat aksi gebrak meja atau murka lewat otot yang lebih banyak akan mengundang resiko juga penyesalan.
Lewat kegiatan menulis pula, kamu akan mengawetkan ide, gagasan, opini, dan kata hatimu. Lewat menulis, sejarahmu tak akan menguap begitu saja. Justru sejarahmu akan punya jejak yang bisa kamu lacak ulang. Dan lewat menulis pula, kamu bisa mengajek-kan eksistensi. Bahkan tak tertutup kemungkinan, kamu akan jadi orang tenar, bila tulisanmu jadi buku. Andrea Hirata, jadi orang tenar lewat tulisannya. Siapa tahu, kamu bisa mengekornya.
Terakhir, bagi saya dengan banyak menulis, kita sebenarnya sedang mengasah kepekaan. Teman saya mengatakan, seorang yang peka adalah orang yang selalu mendengar suara hatinya. Dan menulis adalah cara untuk selalu membuat kita mendengar suara hati kita. Bukankah tulisan yang punya ruh, adalah tulisan yang memang ditulis dengan suara hati. Karena apa yang kita tulis, pada dasarnya menunjukan diri kita sendiri. (Agus Supriyatna/Ciricara)