BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Riau menyerukan kembali agar masjid menerapkan protokol kesehatan. Langkah ini dianggap perlu agar tempat dan rumah ibadah tidak menjadi klaster baru penyebaran wabah corona di provinsi ini.
Kasubag Kepegawaian dan Hukum Bagian Tata Usaha Kanwil Kemenag Riau Edi Tasman mengatakan masjid dan rumah ibadah hendaknya lebih disiplin dalam penerapan protokol kesehatan sebab sudah jelas akan menghimpun banyak kerumunan.
“Setidaknya jarak minimal satu meter antar jamaah. Wajib memakai masker dan menyediakan sabun cuci tangan di tempat wudhu,” ujarnya.
Menurutnya, jika para pengurus rumah ibadah tidak menerapkan protokol kesehatan yang ketat, maka dikhawatirkan akan berakibat fatal pada kesehatan masyarakat yang beribadah.
Dia menambahkan, penerapan 3M menjadi hal paling standar di masjid dan rumah ibadah dalam upaya pencegahan penyebaran corona. Para jemaah yang datang dari berbagai tempat dikhawatirkan akan membawa virus dan akan menularkan kepada jamaah lain.
Terutama terhadap orang tanpa gejala atau OTG yang saat ini mendominasi penyebaran virus. Menurut Ketua Perhimpunan Ahli Epidemiologi Provinsi Riau dokter Wildan Asfan, setidaknya 20% penyebaran corona di Riau dari OTG. Hal ini menjadi salah satu penyebab tingginya angka kasus terkonfirmasi di Riau.
Selain itu, para ulama dan tokoh agama juga diminta agar terlibat dalam melakukan sosialisasi protokol kesehatan kepada jemaah. Seruan ini lebih dulu disampaikan oleh Gubernur Riau Syamsuar.
Syamsuar menilai peran para mubaligh dianggap lebih efektif menyampaikan mengenai disiplin protokol kesehatan, dan bisa disisipkan pada saat kegiatan majlis keagamaan dalam materi ceramahnya. “Pemerintah berharap agar ulama, mubaligh dan tokoh ikut serta dalam menyerukan protokol kesehatan,” ungkapnya. (bpc2)