BERTUAHPOS.COM, YORK – Seorang anak lelaki berusia lima tahun harus hidup di rumah yang sangat mengerikan karena kotor dan berantakan. Anak ini berada dalam kondisi terabaikan bahkan ia tidak tahu apa gunanya mandi.
Sebagaimana informasi yang dilansir dari dailymail, Selasa (17/03/2015), anak tersebut telah mendapatkan pendidikan yang sangat memprihatinkan dari orang tuanya. Ia bahkan mengatakan kepada pengasuhnya bahwa “Santa” tidak akan datang ke rumahnya walaupun ia sudah berkelakuan baik.
Pemandangan yang sangat menjijikkan ditemui di setiap sudut rumah tempat ia tinggal. Banyak sampah dan makanan busuk yang berserakan di mana-mana. Sementara itu, semua peralatan dapur juga tampak kotor dan dipenuhi dengan makanan yang berjamur.
Ditengah bau busuk yang sangat menyengat itu, tentu saja banyak serangga dan lalat yang bergerombolan memenuhi setiap tempat di rumah tersebut. Ditambah lagi banyak kotoran dan bulu anjing, serta baju yang berserakan di semua tempat, termasuk diatas karpet, di ruang tamu, bahkan diatas tempat tidur ganda yang berada di ruang tamu. Ironisnya, diantara semua kondisi menjijikkan itu, terpampang sebuah cangkir diatas meja yang bertuliskan “Top Daddy”.
Kondisi mengerihkan ini diketahui oleh pihak yang berwenang saat anak berusia lima tahun tersebut melarikan diri dari tempat yang masih disebut rumah itu. Hal itu membuat ibu sang anak panik dan menghubungi polisi. Anak itu ditemukan sekitar satu mil dari rumahnya di York. Ia mengatakan kepada polisi bahwa ia terbangun dan melihat tidak ada orang di rumah.
Pengadilan tinggi York mendengar keadaan tersebut dari polisi yang mengunjungi tempat itu yang penuh dengan kotoran dan tumpukan piring. Mereka tidak dapat membayangkan bagaimana anak lelaki itu dipaksa tinggal di tempat yang mengerikan tersebut.
Atas peristiwa ini, orangtua sang anak harus menjalani hukuman karena telah menelantarkan anaknya dan hidup di tempat mengerikan tersebut. Sang ibu yang tidak dapat disebutkan identitasnya karena alasan hukum ini diganjar hukuman 18 bulan penjara dan diskors selama dua bulan. Sementara itu, Pasangannya juga dipenjara selama enam bulan dan diskors selama dua tahun. Pasangan ini juga diperintahkan untuk melaksanakan 120 jam kerja tanpa dibayar.
Sementara itu, kondisi anak lelaki itu mulai beruabah. Ia yang tinggal bersama ibu asuhnya kini memulai kehidupan yang lebih baik. Ibu asuhnya juga mengatakan bahwa saat ini anak itu lebih bersih, terbuka, cerewet, dan sangat menyenangkan. Walaupun pada waktu pertama kali ia sedikit ketakutan saat dimandikan. (vany)
Â