BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Pada Minggu, 14 Maret 2021 tercatat 39 orang di Myanmar tewas di tangan pasukan keamanan. Ini merupakan kasus tewas terbanyak sejak kisruh Myanmar setelah kudeta militer.
Menurut sejumlah laporan, dari 39 orang yang meninggal dunia itu, 22 di antaranya tewas di pinggiran Yangon, kota utama di negara itu.
Minggu itu menjadi hari paling berdarah dalam protes-protes menentang junta yang merebut kekuasaan lewat kudeta 1 Februari 2021 lalu.
Reuters melaporkan, kelompok advokasi Asosiasi Bantuan bagi Tahanan Politik (AAPP), pasukan keamanan menembaki para demonstran di Hlaingthaya, yang banyak ditempati pabrik-pabrik milik Tiongkok. Tiongkok dianggap dan mendukung junta Myanmar.
Pasukan keamanan bertindak setelah empat pabrik garmen dan sebuah pabrik pupuk dibakar dan sekitar 2.000 orang menghalang-halangi truk pemadam kebakaran di wilayah itu.
Seorang juru bicara junta belum menjawab permintaan untuk berkomentar. AAPP mengatakan 16 demonstran lainnya dan seorang polisi tewas di kota-kota lain. Hari paling berdarah sebelumnya adalah 3 Maret, ketika 38 kematian dilaporkan di seluruh Myanmar.
Mengutip VOA, protes-protes memasuki minggu ketujuh setelah militer menahan pemimpin de fakto Aung Sung Suu Kyi dan merebut kekuasaan. Kata AAPP, sejak itu, pasukan keamanan telah menewaskan 126 orang. Pasukan keamanan juga menahan lebih dari 2.150 hingga Sabtu 13 Maret 2021. Sejauh ini baru 300 orang yang dibebaskan. (bpc2)