BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Publik Pekanbaru kembali digemparkan oleh peristiwa bunuh diri. Seorang pria nekat bunuh diri dengan memotong lehernya sendiri dengan pisau, Minggu 14 Maret 2021 kemarin.
Lalu, dari tinjauan psikolog, apa yang membuat orang bunuh diri?
Psikolog Violeta Hasanur mengatakan penyebab orang bunuh diri pada prinsipnya adalah ketika seseorang sudah dalam tahap atau level depresi berat. Mereka umumnya sudah melihat atau menilai dunia sudah tak ada solusi atau sudah tidak ada harapan lagi.
“Jadi, ketika sudah di tahap atau level depresi berat ini, mereka sudah merasa bahwa satu-satunya jalan, ya udah, bunuh diri,” jelas Violeta kepada bertuahpos.com.
Ditambahkan Violeta, seseorang itu mencapai level depresi berat saat merasa masalahnya terlalu berat, dan tak lagi memiliki solusi. Ditambah lagi, tidak ada dukungan dari lingkungan sekitarnya.
“Bahkan, keluarga juga bisa membuat seseorang menjadi depresi berat. Seperti contohnya, keluarga terlalu menekan. Jadi dia merasa tidak ada lagi yang memahami dirinya,” tambah Violeta.
Sebenarnya, lanjut Violeta, jika lebih peka, kita bisa melihat atau merasakan bahwa seseorang tersebut sudah ada di level depresi berat yang berujung ke tindakan bunuh diri.
Tanda-tandanya bisa dilihat dari perubahan sikap. Kalau biasanya ceria, menjadi lebih murung. Kemudian, bisa juga seseorang tersebut mengucilkan diri.
“Ibaratnya keinginan bergaul dengan orang lain itu sudah tidak ada. Bisa juga dia mengeluarkan kalimat seperti lebih baik mati,” jelas Violeta.
Jika sudah melihat tanda-tanda tersebut terjadi kepada orang terdekat, Violeta menyarankan agar membawanya ke psikolog untuk mendapatkan bantuan.
“Karena, kalau sudah masuk kategori depresi berat ini kecenderungan sudah melihat dunia secara negatif. Jadi semua sudah dinilai negatif. Jadi sebaiknya segera dibawa ke psikolog untuk diberikan bantuan,” tutup dia. (bpc4)