BERTUAHPOS.COM — Pihak militer India memperketat wilayah perbatasan mereka untuk mencegah warga Myanmar yang larikan diri masuk ke India, pascakudeta militer yang terjadi di daerah tersebut.
Sebelumnya, memang ada beberapa warga dan polisi Myanmar yang kabur untuk mencari perlindungan diri dari junta militer. India mengklaim tentara dan polisi sudah dikerahkan ke perbatasan untuk melakukan pencegahan.
“Sampai sekarang kami tidak mengizinkan siapa pun masuk,” kata pejabat senior pemerintahan distrik Champhai, negara bagian Mizoram, Maria Zuali, kepada Reuters pada Senin, 8 Maret 2021.
Zauli mengatakan di distrik Sechhip dekat Champhai, pejabat senior, Kumar Abhishek mengatakan delapan orang termasuk seorang wanita dan anak dari Myanmar memasuki perbatasan India pada pekan lalu.
Saat ini, kata Abhishek, delapan orang itu sedang dirawat di rumah sakit. “Kami mengantisipasi bahwa beberapa orang lainnya mungkin akan datang,” ucap Abhishek.
Abhishek menuturkan aparat berwenang tengah mempersiapkan menampung antara 30-40 warga Myanmar yang memasuki perbatasan.
Sementara itu, juru bicara Kementerian Luar Negeri India Anurag Srivastava menuturkan, pemerintah tengah memverifikasi laporan terkait polisi Myanmar yang kabur ke Mizoram pada Rabu pekan lalu.
Hingga kini, pejabat kepolisian Mizoram melaporkan setidaknya ada 30 polisi Myanmar bersama anggota keluarga mereka yang telah kabur ke wilayah tersebut dalam beberapa hari terakhir.
Pengawas polisi distrik Serchhip, Mizoram, Stephen Lalrinawma, mengatakan para polisi itu menyeberangi perbatasan negara pada Rabu 3 Maret 2021.
“Apa yang mereka katakan adalah mereka mendapat instruksi dari militer, tetapi mereka tidak bersedia mematuhinya sehingga mereka memilih melarikan diri,” kata Lalrinawma.
Pihak berwenang Mizoram menuturkan para pengungsi dari Myanmar itu menyelinap masuk wilayah India meski patroli intensif tentara terus diperketat sepanjang perbatasan kedua negara.
“Sebab, orang-orang datang dari rute yang berbeda. Perbatasan banyak yang bolong, Anda tidak bisa mencegahnya,” kata seorang pejabat senior Mizoram. (bpc2)