BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Pemakzulan terhadap mentan Presiden AS Donal Trump didasari kebencian, bukan fakta. Tudingan ini dilontarkan oleh Pengacara Donald Trump, dan menuduh Partai Demokrat yang menciptakan ‘kebencian’ itu.
Tim pengacara Trump dengan keras membantah bahwa Trump telah menghasut para pendukungnya untuk melakukan aksi kerusuhan di Gedung Capitol beberapa waktu lalu.
“Ini adalah retorika politik biasa yang hampir tidak dapat dibedakan dari bahasa yang telah digunakan oleh orang-orang di seluruh spektrum politik selama ratusan tahun,” kata Pengacara Trump, Michael van der Veen sebagaimana dilaporkan AP, Sabtu, 13 Februari 2021.
Selain itu, selama presentasi yang dilakukan tim pengacara Trump, mereka berusaha untuk mengaburkan upaya Trump selama berbulan-bulan untuk merusak hasil pemilu dan desakannya kepada para pengikutnya untuk melakukan hal yang sama.
Para anggota DPR AS dari Partai Demokrat menganggap bahwa apa yang terjadi di Gedung Capitol merupakan kejadian yang sudah direncanakan bahkan kerusuhan tersebut menewaskan lima orang demonstran.
Pada sidang pemakzulan yang digelar Jumat, 12 Februari 2021 waktu setempat, Senator Colorado Michael Bennett mengatakan bahwa tim pengacara Donald Trump membela orang yang salah dan tidak jujur dibanding berbicara soal fakta.
Lalu tim pengacara Trump mengatakan bahwa kliennya berhak untuk membantah hasil pemilu 220 dan tindakannya itu bukan berarti menghasut adanya kerusuhan di Gedung Capitol.
Sebelumnya, sejumlah terdakwa yang diadili dalam kasus kerusuhan di Gedung Kongres (Capitol Hill) di Washington D.C., pada 6 Januari lalu mengatakan tergerak karena ajakan mantan presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
Pernyataan itu disampaikan oleh seorang terdakwa, Emanuel Jackson (20), yang didakwa menyerang polisi dengan menggunakan tongkat logam. Sebelum kerusuhan terjadi, Trump sempat menyampaikan pidato di depan pendukungnya yang berkumpul di Washington D.C.
Saat itu Trump mengajak para pendukungnya tetap berjuang sampai titik darah penghabisan dan mengklaim adanya kecurangan dalam Pemilu 2020, saat bertarung melawan Joe Biden.
Trump juga mendesak para pendukungnya untuk pergi ke Gedung Capitol. Saat itu Kongres tengah menggelar rapat untuk mengesahkan hasil pemilihan umum 2020 dan kemenangan Joe Biden-Kamala Harris. (bpc2)