BERTUAHPOS.COM – Akhir – akhir ini Emmanuel Macron yang kini menjabat sebagai Presiden Prancis kerap menghiasi halaman media massa, baik televesi, cetak maupun digital. Presiden yang tergolong muda ini, menjadi sorotan dari masyarakat berbagai negara, khususnya negara – negara berpenduduk mayoritas Islam.
Pasalanya, Emmanuel Macron dituding mengeluarkan pernyataan kontroversi yang menyebabkan kegaduhan. Seperti diberitakan sebelumnya, Macron mengatakan tak akan melarang pencetakan karikatur Nabi Muhammad SAW, yang sempat menimbulkan kontroversi, Kamis (22/10/2020) lalu.
Menurut Macron, hal itu merupakan bagian dari kebebasan dalam berekspresi. Tak ayal pernyataan itu menimbulkan kemarahan di dunia Islam dan juga banyak warga Arab. Sebab, gambar Nabi Muhammad merupakan sesuatu yang dilarang keras di agama Islam.
Lantas siapa Emmanuel Macron ini? Dikutip dari laman wikipedia, nama lengkap Presiden Prancis ini Emmanuel Jean-Michel Frédéric Macron. Ia lahir di Amiens, Prancis, 21 Desember 1977. Macron merupakan seorang politikus Prancis yang menjabat sebagai Presiden Prancis dan ex-officio Pangeran Andorra sejak tanggal 14 Mei 2017.
Hal ‘unik’ tentang presiden ini, Macron menikah dengan Brigitte Trognieux. Ia seorang guru Prancis yang pertama kali bertemu dengan Macron di sekolah menengah atas, ketika usia Macron baru 15 tahun dan Brigitte berusia 39 tahun. Pasangan tersebut tinggal dengan anak-anak Trognieux dari pernikahan sebelumnya di Prancis. Dengan kata lain, Macron saat itu sebagai siswa dan Brigitte saat itu sebagai guru.
Mantan Bankir
Sebelumnya, Emmanuel Macron merupakan mantan bankir investor Prancis. Pada 26 Agustus 2014 ia dilantik sebagai Menteri Ekonomi, Pembaruan Industri dan Urusan Digital dalam pemerintahan Manuel Valls. Pada Pemilihan umum Presiden Prancis 2017, ia mengalahkan Marine Le Pen dengan meraup 66,06 persen suara jauh mengungguli Marine Le Pen, yang hanya meraup 34 persen suara. Kemenanganya menjadikan ia sebagai Presiden Prancis termuda dalam sejarah dengan usia 39 tahun.
Macron adalah putra dari Jean-Michel Macron, Profesor Neurologi di Universitas Picardy, dan Françoise Macron-Noguès, MD. Ia akrab dengan neneknya, seorang kepala sekolah yang tumbuh dalam rumah tangga iliterasi, dan tinggal dengannya selama beberapa waktu.[4] Ia mempelajari piano selama sepuluh tahun, mendapatkan penghargaan ketiga di Konservatori Amiens.
Ia menempuh pendidikan selama beberapa tahun di lycée La Providence in Amiens yang didirikan oleh Yesuit[6] sebelum ia melanjutkan di sekolah tinggi élite Lycée Henri-IV di Paris. Ia mempelajari Filsafat di Universitas Paris-Ouest Nanterre La Défense, mendapatkan gelar DEA. Ia bekerja sebagai asisten Paul Ricoeur antara 1999 dan 2001[6] di mana ia membantu menyunting buku karya Ricoeur La Mémoire, l’histoire, l’oubli. Ia juga mendapatkan sebuah gelar dalam bidang Urusan Publik di Sciences Po, sebelum ikut serta dalam pelatihan sebagai pegawai negeri sipil senior di École nationale d’administration (ENA), lulus pada 2004.
Macron bekerja sebagai Inspektur Keuangan dalam Kementerian Ekonomi Prancis antara 2004 dan 2008. Pada 2007, ia menjabat sebagai deputi rapporteur pada Komisi untuk mempengaruhi pertumbuhan Prancis yang dikepalai oleh Jacques Attali. Ia kemudian meninggalkan jabatan tersebut untuk menjadi bankir investor di Rothschild & Cie Banque.