BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Pada masa perang mempertahankan kemerdekaan, para pejuang Indonesia tidak hanya berjuang di hutan dan gunung saja. Ada juga yang berjuang di laut, dan salah satunya adalah prajurit angkatan laut bernama Mayor Jhon Lie Tjeng Tjoan.
Bersama kapal kecilnya yang diberi nama ‘the Outlaw’, Jhon Lie harus menembus blokade Belanda. Belum lagi ganasnya ombak lautan.
Namun, kapal kecil the Outlaw ternyata mampu bertahan dan menunaikan tugasnya dengan baik. Disamping memang kemahiran Jhon Lie dan beberapa awak kapalnya.
Penulis Keen Achroni dalam bukunya ‘Genius Book Pahlawan Nasonal’ menuliskan bahwa tugas yang diemban Jhon Lie dan the Outlaw sangat penting. Mereka harus mengawal atau membawa hasil bumi Indonesia untuk diperdagangkan ke luar negeri.
Hasil perdagangan hasik bumi ini nantinya digunakan untuk mengisi kas negara yang belum seberapa banyak pada saat itu.
Pernah pada tahum 1947, Jhon Lie dan the Outlaw diberi tugas mengawal kapal yang membawa 800 ton karet untuk diselundupkan ke Singapura. Tugas ini ditunaikan dengan baik, dan 800 ton karet tersebut berhasil sampai ke Kepala Perwakilan RI di Singapura, Utoyo Ramelan.
Berkali-kali Jhon Lie dan the Outlaw dikejar kapal-kapal Belanda. Dan seringkali berkat kecerdikannya, Jhon Lie berhasil lolos.
Setiap kembali dari pelayaran, Jhon Lie selalu membawa senjata, suplai bahan bakar, makanan, dan keperluan lain yang diperlukan untuk perjuangan.
Pada tahun 1950, Jhon Lie akhirnya diangkat menjadi Komandan Kapal Perang Rajawali. Dia terus mengabdi di Angkatan Laut hingga pada tahun 1966, dengan pangkat terakhir Laksamada Muda. (bpc4)