BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Sebagai anak jati Papua yang lahir pada 10 Oktober 1921 di Wardo, Biak, Frans Kaisepo sangat anti penjajahan Belanda.
Frans Kaisepo juga tak ingin menjadi kaki tangan Belanda. Karena itu, saat Belanda ingin mengadu domba dengan mendirikan Negara Indonesia Timur (NIT) pada Juli 1946, Frans menolak.
Dari buku Keen Achroni berjudul ‘Genius Book Pahlawan Nasional’, Frans Kaisepo-lah yang mencetuskan nama Nederlands Nieuw Guinea diganti menjadi Irian. Irian adalah singkatan dari Ikut Republik Indonesia Anti-Netherlands.
Karena itu, saat NIT berdiri, Papua tidak termasuk didalamnya. NIT kemudian hanya terdiri dari Maluku, Nusa Tenggara, Bali, dan Sulawesi.
Sikapnya yang anti Belanda membuat kolonial Belanda marah. Frans Kaisepo dimasukkan ke penjara mulai tahun 1954 hingga 1961.
Setelah bebas dari penjara, Frans mendirikan Partai Irian, yang menuntut penyatuan kembali Irian dengan Indonesia.
Saat Bung Karno melancarkan Operasi Trikora untuk membebaskan Irian Barat, Frans secara aktif membantu tentara republik.
Setelah penyatuan Irian dengan Indonesia pada 1 Mei 1963, Frans masih berkontribusi dengan menjadi Gubernur Irian Barat. Dia juga bertugas menyelenggarakan Penentuan Pendapat Rakyat (Pepera) pada 1969, yang hasilnya Irian Barat bulat menjadi bagian NKRI.
Atas jasanya, Frans Kaisepo dianugerahkan gelar Pahlawan Nasional pada 14 September 1993. Namanya juga diabadikan menjadi nama Bandar Udara, foto di pecahan Rp10,000, hingga menjadi nama kapal perang, KRI Frans Kaisepo. (bpc4)