BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Sarekat Islam (SI) awalnya berdiri di Solo dengan nama Sarekat Dagang Islam (SDI).
Pendirinya adalah Haji Samanhudi, yang mengumpulkan pedagang-pedagang pribumi di Surakarta. Kemudian, dia mendirikan perkumpulan SDI.
Awalnya, Haji Samanhudi mendirikan SDI dengan tujuan menentang politik Belanda yang memberikan kebebasan kepada pedagang asing.
Haji Samanhudi menginginkan pribumi muslim, khususnya pedagang batik, agar lebih bisa bersaing dengan pedagang-pedagang asing besar yang diistimewakan Belanda.
SDI kemudian berkembang pesat dan mempunyai pengaruh secara luas. Tahun 1909, SDI berdiri di Batavia, dan pada tahun 1912, HOS Tjokroaminoto mendirikan SDI di Surabaya.
Tjokroaminoto kemudian naik menjadi pucuk pimpinan SDI. Tjokroaminoto kemudian menginginkan SDI tak hanya bergerak di bidang ekonomi, namun juga d8 bidang politik.
10 September 1912, Tjokroaminoto kemudian menghadap notaris B ter Kuile di Solo untuk membuat anggaran dasar yang baru untuk Sarekat Islam (SI). Meski awalnya ditolak, akhirnya Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Indenburg memberikan izin untuk SI.
Sejak menjadi SI, Tjokroaminoto memperluas keanggotaan SI, yang awalnya hanya terbatas pada Jawa Madura. Kini, semua muslim.
Dalam perkembangan selanjutnya, SI berubah menjadi partai politik, dan mengirimkan wakilnya di Volksraad (Dewan Rakyat bentukan Belanda). (bpc4)