Patokan minyak berjangka Brent dan WTI ditutup dengan jarak sebesar USD4 per barel, disparitas terluas dalam beberapa pekan. Sinyal teknis jangka pendek menunjukkan keuntungan lebih lanjut, sementara data fundamental terus membebani pasar.
“Kita bisa mendapatkan koreksi pasar bearish cukup bagus di sini, dan benar-benar mengacaukan sentimen jangka pendek,” kata kepala analis teknis di United-ICAP. Walter Zimmerman, seperti dilansir dari Reuters, Selasa (3/2/2015).
Zimmerman mengatakan Brent bisa naik ke atas USD61 per barel dan minyak mentah AS di atas USD59 karena harga minyak keluar dari wilayah oversold untuk pertama kalinya dalam beberapa bulan, di tengah kekhawatiran bahwa jumlah rig minyak AS dapat mengendalikan output.
Brent ditutup naik USD1,76 atau 3,3 persen ke USD54,75 per barel, dengan pergerakan hariannya di kisaran USD51,41-USD55,62 per barel. Sementara minyak mentah AS ditutup naik USD1,33 atau 2,8 persen ke USD49,36 per barel dengan pergerakan harian antara USD46,67-USD50,56 per barel.
Harga melonjak sekitar 8 persen pada hari akhir pekan lalu, kenaikan harian terbesar sejak 2009 untuk Brent, setelah data menunjukkan jumlah rig pengeboran minyak di AS telah jatuh paling dalam seminggu di hampir 30 tahun.
(mrt/okezone)
Â