BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Utang negara Indonesia hampir mendekati Rp6.000 triliun pada 2020. Menurut Kementerian Keuangan, utang negara bertambah akibat wabah Covid-19.
Namun Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan bahwa utang Indonesia masih lebih baik jika dibandingkan dengan negara lainnya.
Hal itu dapat dilihat dari persentase angka kenaikan utang, seperti yang rata-rata meningkat hingga 20% lebih. Seperti kenaikan utang Amerika Serikat meningkat 22,5%, Jepang meningkat 28%.
Sri Mulyani mengatakan kenaikan utang pemerintah ini dikarenakan pandemi covid-19 yang menghantam Indonesia dan dunia.
Adapun, selama setahun utang pemerintah meningkat hingga 8%. “Kenaikan utang publik dan pemerintah akibat counter cycle selama setahun utang kita meningkat 8%,” ujar Sri Mulyani dalam video virtual
“Tingkat utang dan tambahan utang publik Indonesia terjaga dan menjadi salah satu yang terendah,” klaimnya.
Dia menambahkan pasar utang Indonesia memang belum sedalam negara maju. Lantaran Indonesia masuk sebagai negara berkembang yang harus menjaga defisit fiskalnya.
Sebelumnya, Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada akhir triwulan IV 2020 tercatat sebesar USD417,5 miliar atau Rp5.807,43 triliun (kurs Rp13.9100 per USD).
Rinciannya terdiri dari ULN sektor publik (Pemerintah dan Bank Sentral) sebesar USD209,2 miliar dan ULN sektor swasta (termasuk BUMN) sebesar USD208,3 miliar. (bpc2)