BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Kementerian Keuangan mencatat realisasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Riau hingga 30 Juni 2023 sebesar Rp3,47 triliun dengan jumlah debitur sebanyak 42.686.
Kepala Bidang Pembinaan Pelaksanaan Anggaran II Kanwil DJPb Riau, Agnes Sediana mengatakan, jumlah debitur tersebut mengalami penurunan sebesar 36,72 persen jika dibandingkan tahun lalu.
“Jumlah debitur menurun 36,72% dibanding tahun lalu, hal ini disebabkan salah satunya dengan adanya perubahan regulasi KUR di awal tahun 2023 dengan suku bunga yang berjenjang,” katanya, Kamis, 27 Juli 2023.
Ia menjelaskan, sepanjang semester I tahun 2023, jumlah penyaluran dan debitur KUR terbanyak pada Kabupaten Kampar. Sedangkan, untuk Pembiayaan Ultra Mikro (UMi) sebanyak 16.839 debitur dengan jumlah penyaluran sebesar Rp82,64 Miliar atau menurun 55,57%.
Persaingan dengan penyalur dan skema lain, margin yang agak tinggi, dan beberapa prinsip sebagian pelaku usaha yang tidak mau berhutang dapat menjadi penyebab penurunan UMi. “Penyaluran UMi terbesar pada Kabupaten Rokan Hulu,” jelasnya.
Untuk diketahui, KUR adalah program pemerintah yang bertujuan untuk membantu masyarakat Indonesia, terutama mereka yang berada di kalangan ekonomi menengah ke bawah, untuk mendapatkan akses ke pembiayaan yang lebih mudah dan terjangkau guna mengembangkan usaha kecil dan mikro.
Program ini merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan perekonomian di tingkat lokal.
Sedangkan, Ultra Mikro (UMi) adalah sebuah program pembiayaan yang ditujukan khusus untuk sektor usaha mikro yang memiliki skala sangat kecil, terutama yang beroperasi di sektor informal dan biasanya memiliki akses yang terbatas terhadap pembiayaan dari lembaga keuangan formal.
Program UMi bertujuan untuk memberikan dukungan dan akses keuangan kepada para pelaku usaha mikro yang tidak dapat memenuhi syarat atau memiliki akses terbatas ke program Kredit Usaha Rakyat (KUR).***