BERTUAHPOS.COM, NEW YORK Sepanjang 2015, harga emas diprediksi anjlok hingga menyentuh US$ 1.000 per ounce. Itu lantaran penguatan dolar yang diprediksi akan terus menjadi tekanan bagi logam mulia tersebut.
Sebanyak tujuh dari 10 analis yang mengikuti Kitco Gold Survey juga memprediksi harga emas akan merosot hingga US$ 1.000 per ounce.
Mengutip laman International Business Times, Senin (12/1/2015), sebagian besar partisipan mengatakan, kemungkinan ambruknya harga emas juga disebabkan analisis pergerakannya belakangan ini. Logam mulia tersebut terus diperdagangkan di bawah rata-rata perdagangannya dalam 200 hari di level US$ 1.268 per ounce.
CEO US Global Investor Frank Holmes mengatakan prediksi ekonom Nouriel Roubini pada 2013 bahwa harga emas akan jatuh hingga US$ 1.000 per ounce sebelum akhir 2015 kemungkinan besar akan menjadi kenyataan. Sebabnya, harga emas kini berada di level yang rentan dan tingkat volatilitas yang cukup tinggi.
Dolar AS yang terus menguat akan menyebabkan tekanan berkelanjutan pada emas di 2015.
“Permintaan akan komoditas berdenominasi dolar seperti emas tampak melemah di tengah penguatan mata uang tersebut. Penguatan dolar membuat logam mulia tersebut menjadi lebih mahal bagi para investor di negata lain, mengurangi cahaya labanya,” terang Holmes.
Namun Axel Merk dari Merk Investments mengatakan, satu-satunya skenario di mana prediksi Roubini menjadi kenyataan adalah saat para investor menjadi sangat cemas saat menghadapi The Fed yang tengah berencana menaikkan suku bunganya.
“Saya rasa, adalah Goldman Sachs yang dulu pernah mengatakan bahwa mereka merasa emas akan anjlok ke harga US$ 1.000 per ounce,” ujarnya.
Dia menjelaskan, bahkan jika harga emas benar menyentuh level tersebut, kondisi itu tak akan bertahan lama.(Liputan6)