BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Beberapa hari lagi lebaran tiba. Pusat-pusat perbelanjaan penuh sesak dipadati para pengunjungnya.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, masyarakat tumpah ruah memenuhi setiap sudut tempat perbelanjaan baik tradisional maupun modern. Akibatnya, dalam waktu dua minggu ke depan, uang beredar di pasar akan membengkak beberapa kali lipat dari biasanya.
Emon Sulaeman, Kepala Pusat Informasi Pasar Modal (PIPM) Riau, pernah mengatakan, peningkat ini terjadi karena daya beli meningkat berkat suntikan dana segar yang biasa disebut THR dan juga beragamnya tawaran produk-produk menarik dengan berbagai strategi harga dari penjual.
“Sehingga seringkali guna memenuhi keinginan tersebut apa yang kita lakukan bisa melebihi kemampuan daya beli bahkan kadang sampai menggunakan kartu ajaib yang bisa membayarkan semua yang kita beli,” ujarnya.
Pola belanja yang kalap dan biaya pulang kampung yang seringkali lebih tinggi dari perencanaan membuat kita lupa bahwa kita membutuhkan dana sampai dengan akhir bulan atau sampai gajian berikutnya tiba, liburan tahun ini kurang lebih 9 hari, masih banyak hari lagi untuk sampai pada suntikan dana berikutnya.
Untuk mengatasi hal ini ada beberapa hal yang harus dilakukan untuk menghindari kebangkrutan pasca lebaran, diantaranya :
1. Memisahkan uang gajian dan THR pada porsinya masing-masing, sehingga lebih mudah mengelolanya. Pergunakan dana gajian untuk pengeluaran rutin yang biasa dilakukan setiap bulannya, sedangkan THR dipergunakan untuk kebutuhan tambahan terkait dengan lebaran.
2. Membayar kewajiban-kewajiban terlebih dulu, untuk uang gajian keluarkan pembayaran/kewajiban rutin yang tiap bulan dibayar, jangan sampai meleset atau menunda pembayaran yang sudah rutin tiap bulan karena akan berdampak tidak baik kedepan, contoh pembayaran rutin bulanan listrik, air, kpr, dan cicilan lainnya. Â Sedangkan THR dgunakan untuk membayar zakat dan membayar THR untuk pekerja yang bekerja dengan kita.
3. Merencanakan Dana Lebaran, gunakan dana THR sisa dari pembayaran kewajiban diatas untuk biaya tambahan terkait lebaran, menggunakan dana THR sesuai dengan kebutuhan dan berusaha secara maksimal mengendalikan keinginan, hindari pemborosan yang berlebihan seperti belanja barang/pakaian sesuaikan dengan kebutuhan. Dengan perencanaan ini kita akan selalu diingatkan bahwa masih ada kebutuhan lain selain untuk memuaskan keinginan kita saja. Perencanaan yang baik serta disiplin dan jujur pada diri tentang kebutuhan kita, bisa menjadi kunci untuk sukses menghindari hutang yang diakibatkan oleh keinginan serbabaru saat lebaran.
Mudik, kata yang sangat sering terdengar menjalang hari raya/lebaran. Seseorang yang melakukan mudik saat lebaran akan membutuhkan dana yang cukup besar karena semua harga biasanya sudah terkena tuslah baik yang diberlakukan pemerintah ataupun oleh pelaku secara langsung. Persiapan mudik tidak hanya materi tapi juga fisik harus kuat.
Untuk menyiasati anggaran mudik yang besar adalah dengan melakukan investasi pada produk investasi yang ada, lakukan investasi secara rutin per bulan pada produk investasi tertentu sehingga hasilnya dapat menjadi dana tambahan selain THR tentunya, sebagai ongkos mudik.
Jika pengeluaran kita melebihan dari 2,5 kali dari pengeluaran normal kita tergolong kurang hemat dalam mempersiapkan lebaran, yang masih dikatakan wajar jika pengeluaran berkisar diantara 1,5 kali s/d 2,5 kali dari pengeluaran normal. Untuk menghindari kebocoran dan menjaga diri kita tetap komit dan disiplin dengan rencana maka dana THR sebaiknya disimpan pada tabungan yang tidak ber ATM.