BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Sebanyak 26 OPD di lingkup Pemprov Riau sudah menindaklanjuti surat yang dikeluarkan Sekdaprov Riau, Ahmad Hijazi, akhir Oktober lalu. 26 OPD ini masuk coaching clinic di Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) dan hasilnya sebanyak Rp360 miliar dana di Pemprov Riau bisa dihemat.
“Disisir kembali belanja mereka. Mana yang tidak penting dipangkas saja. Itu dana sebesar Rp360 miliar setelah disisir dari belanja ATK, dan lainnya yang kita anggap belum terlalu penting,” katanya, Kamis, 8 November 2018 di Pekanbaru.
Soal bagaimana mengatasi devisit keuangan, bukan semata-mata menjadi tanggung jawab pimpinan. Tapi juga diperlukan komitmen bersama.
Dari total devisit anggaran sekitar Rp1,7 triliun di tahun ini, Pemprov Riau kemudian melakukan penyisiran, sehingga diperoleh penghematan sebesar Rp600 miliar. Jadi beban kekurangan anggaran hanya tinggal Rp1,1 triliun.
Selanjutnya dari 26 OPD yang sudah masuk coaching clinic, didapat lagi angka penghematan anggaran sekitar Rp360 miliar, sehingga beban devisit semakin berkurang menjadi Rp800 miliaran lebih.
“Kami menargetkan setelah semua OPD dilakukan coaching clinic, beban devisit anggaran kita hanya tinggal Rp500-Rp600 miliaran lah. Kita juga terbantu dengan penyaluran DBH triwulan IV-2018. ‘Pukulan’ seperti ini sebenarnya sudah ada sejak 2017 lalu. Makanya kami menargetkan Rp200-Rp300 miliar masih bisa dilakukan penghematan dari OPD-OPD,” sambungnya.
Terhadap masalah devisit anggaran yang kini dialami oleh Pemprov Riau, kata Hijazi, menjadi bukti bahwa sebagian besar OPD di lingkup Pemprov Riau butuh banyak belajar mengenai manajemen keuangan.
“Intinya jangan ada lagi yang masih prioritas pembelian sofa baru. Model-model pengadaan yang seperti itu harus dibuang untuk kedepannya,” sambungnya. (bpc3)