BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Pada periode April hingga Mei 1873, Belanda pernah menjadi bahan tertawaan media massa barat.
Penyebabnya adalah kekalahan Belanda atas Aceh. Saat itu, Belanda yang dianggap sebagai kekuatan Eropa yang superior telah kalah oleh sebuah negeri di Kepulauan Melayu.
Dikutip dari buku ‘Perang Terlama Belanda, Kisah Perang Aceh 1873-1913’, yang ditulis Nino Oktorino, Pada 22 April 1873, koran London Times menuliskan:
Suatu kejadian yang luar biasa dalam sejarah penjajahan baru sudah terjadi di kepulauan Melayu. Sebuah kekuatan Eropa yang besar telah dikalahkan oleh tentara anak negeri, tentara Kerajaan Aceh. Rakyat Aceh sudah mencapai kemenangan yang menentukan. Musuh mereka bukan saja dikalahkan, tetapi dipaksa lari.
Tak hanya London Times, surat kabar kenamaan di Amerika, The New York Times pada 6 Mei 1873 juga menuliskan:
Suatu pertempuran berdarah terjadi di Aceh. Serangan Belanda ditangkis dengan penyembelihan besar-besaran terhadap tentara Belanda. Panglima Belanda sudah terbunuh dan tentaranya lari lintang pukang. Kekalahan Belanda itu dianggap hebat sekali dan ini terbukti dengan terjadinya debat yang hebat dalam parlemen Belanda di Den Haag, dimana seorang anggota parlemen menyatakan bahwa kekalahan di Aceh ini adalah awal dari kejatuhan kekuasaan Belanda di Dunia Timur.
Penyerangan pertama Belanda ke Aceh pada tahun 1873 memang mengalami kegagalan. 3,000 pasukan ekspedisi bersenjata modern dan lengkap gagal menaklukkan Aceh.
Pimpinan pasukan ekspedisi, Mayor Jenderal Johan Harmen Rudolf Kohler tewas terbunuh oleh penembak dari pasukan Aceh. (bpc4)