Setelah Migas Riau Punya Sawit Sumbang Devisa Terbesar Negara, Tapi Tak Dapat Apa-apa

BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Riau pernah berjaya dengan sumbangan devisa terbesar dari sektor Migas. Kini peran itu diambil alih oleh sektor perkebunan kelapa sawit.
Namun faktanya, sejauh ini Riau belum mendapat imbal hasil yang setimpal dari pusat, terutama dalam hal pembangunan infrastruktur.
“Saya selalu sampaikan hal ini dalam rapat-rapat komisi di DPR dan paripurna. Meskipun angka lifting migas menurun. Tapi ingat, ketika migas turun, Riau masih penyumbang terbesar CPO sawit,” kata Anggota Komisi V DPR RI Syahrul Aidi Maazat di Pekanbaru.
Namun fakta yang terjadi, menurutnya, Riau tidak mendapat apa-apa, melainkan dampak yang ditimbulkan. Seperti asap, jalan-jalan rusak. Sedangkan bagi hasil yang selama ini diperjungkan belum berbuah manis.
Baca: 10 Wilayah Kerja Migas Akan Dilelang 2021
Secara nasional, ekspor minyak kelapa sawit Riau berkontribusi hingga mencapai 40% dan menjadi yang paling dominan dibandingkan provinsi sentra sawit lainnya di Indonesia.
“Karena kita ketahui 20% CPO Indonesia ini didatangkan dari Riau dan Pelabuhan di Dumai merupakan Pelabuhan CPO terbesar di dunia,” kata Syahrul Aidi Maazat.
Besarnya kontribusi sawit Riau terhadap nasional juga didukung dengan luasan perkebunan kelapa sawit Riau yang mencapai 3.387.206 hektare dengan total produksi CPO pada 2019 tercatat mencapai 9,2 juta ton.
Tidak hanya itu, kegiatan operasional dari hulu hingga hilir di Riau juga didukung oleh banyaknya perusahaan perkebunan kelapa sawit skala besar baik PBN (Perusahaan Besar Negara) maupun PBS (Perusahaan Besar Swasta) yakni sebanyak 196 perusahaan.
Tidak hanya mengandalkan komoditas kelapa sawit, Riau juga memiliki perkebunan kelapa dengan luas lahan sekitar 422 ribu hektare.
Total produksi dari perkebunan kelapa yang sebagian besar terdapat di Kabupaten Indragiri Hilir tersebut mencapai 391 ribu ton. Tak heran jika daerah ini juga diklaim sebagai produsen kelapa terbesar di Indonesia dengan total produksi kelapa di Tanah Air mencapai 2,83 juta ton.
Selain itu, Riau juga memiliki perkebunan karet dengan luasan sebesar 486 ribu hektare dan produksi mencapai 331 ribu ton (sekitar 9,6% dibandingkan produksi karet nasional).
“Kami harapkan pemerintah pusat agar memberikan perhatian baik pemerintah Provinsi Riau, kabupaten/kota dan masyarakat Riau dalam membangun inprasruktur termasuk inprastruktur yang berkaitan dengan perhubungan,” tambahnya. (bpc2)
Berita Terkini
BI Dorong Pengembangan Sektor Pariwisata Riau dari Sisi Ekonomi Kreatif
BI ambil peran dalam permodalan usaha ekonomi kreatif.
Sindiran Movic untuk Pemain Muda
Menurut Zlatan Ibrahimovic pemain muda lebih cepat terkenal dari pada masa dia muda dulu.
Situasi di Myanmar Semakin Memburuk, Jurnalis Ditangkap, Warga Ditembak
Situasi di Myanmar semakin memburuk.
Maucash dan Restock Targetkan Penyaluran Rp500 Miliar untuk UMKM
pinjaman produktif untuk membantu perkembangan UMKM di Indonesia
5 Fitur Baru Telegram Versi 7.5
Dalam update terbarunya versi 7.5, Telegram menambahkan beberapa fitur baru.
Pemain Belakang Barca Dituding Pakai Identitas Kewarganegaraan Palsu
Byron Castillo, dicurigai pakai kewarganegaraan palsu.
Buntut Kasus Pembunuhan Khashoggi, Inggris didesak ‘Stop Jual Senjata ke Saudi’
Inggris dan sekutu utamanya harus bergabung dengan AS dalam menjatuhkan sanksi pada bin Salman.
Cantik-Cantik Ditangkap Polisi, Remaja Ini Diciduk Saat Edarkan Ekstasi
Dua remaja putri dengan inisial AY (15) dan IG (17), salah satunya masih berstatus pelajar
Minuman Segar dengan Nama Unik dari Riau, Laksamana Mengamuk
Berbahan dasar buah mangga kuini, santan, serta gula, minuman es Laksamana Mengamuk sangat memanjakan dahaga
Ini Jenis ATM BNI yang Akan Diblokir Per Mei 2021
Penggantian kartu debit berbasis strip magnetik menjadi cip sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia