Harga CPO didorong oleh kekhawatiran terhadap pasokan yang masih ketat. Sedangkan sektor industri kini dihadapkan pada keterbatasan pasokan minyak nabatati.
BERTUAHPOS.COM — Harga kontrak berjangka Crude Palm Oil (CPO) di Bursa Malaysia Derivatives (BMD) mayoritas ditutup menguat pada Selasa, 25 Februari 2025. Kenaikan ini terjadi di tengah kekhawatiran pasar terhadap ketatnya pasokan minyak sawit.
Dilaporkan Bernama, kenaikan harga CPO didorong oleh kekhawatiran terhadap pasokan yang masih ketat, berdasarkan analisis pasar. Cadangan minyak sawit Malaysia masih rendah. Sedangkan sektor industri kini dihadapkan pada keterbatasan pasokan minyak nabatati.
Dewan Minyak Sawit Malaysia (MPOB) dalam keterangan resminya mengungkapkan bahwa banyak perkebunan sawit terdampak banjir kareha curah hujan tinggi beberapa bulan lalu.
“Kondisi ini diperkirakan belum sepenuhnya pulih. Pemulihan setidaknya akan memakan waktu lebih dari satu bulan,” bunyi analisis itu.
Berdasarkan data BMD, kontrak CPO Maret 2025 turun ke RM8 menjadi RM4.723 per ton, sementara kontrak April 2025 melemah RM4 ke RM4.655 per ton.
Di sisi lain, kontrak CPO Mei 2025 naik RM6 ke RM4.565 per ton, kontrak Juni 2025 meningkat RM21 ke RM4.467 per ton, dan kontrak Juli 2025 bertambah RM35 menjadi RM4.375 per ton. Kenaikan tertinggi terjadi pada kontrak Agustus 2025, yang melonjak RM44 ke RM4.313 per ton.
Sementara dari sisi ekspor, data Intertek Testing Services (ITS) menunjukkan bahwa pengiriman produk minyak sawit Malaysia pada 1–25 Februari 2025 turun 2,7% menjadi 909.165 ton, dibandingkan 934.598 ton pada periode yang sama di Januari.
Namun, laporan dari AmSpec Agri Malaysia mencatat pergerakan yang berbeda yang menunjukkan ekspor minyak sawit Malaysia justru meningkat 1,2% dalam periode yang sama, dari 868.960 ton pada Januari menjadi 879.652 ton pada Februari.***