BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Riau dokter Indra Yovi mengungkapkan bahwa tujuan penyekatan jalan selama PPKM Level 4 diberlakukan, khususnya di Pekanbaru, memang bertujuan untuk menghambat mobilitas masyarakat.
Hal ini diungkapkannya saatb konferensi pers di Posko Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Riau Jalan Diponegoro, Pekanbaru, Senin, 6 September 2021.
“Memang ada yang bilang untuk apa PPKM kalau jalan tikus bisa dilewati? Untuk apa dibatasi kalau terjadi penumpukan di jalan yang lain? ya nggak apa – apa. Karena memang tujuan kita memang menghambat dan mempersulit,” tuturnya.
Dijelaskan, tujuan Satgas menghambat dan mempersulit warga di jalan raya dengan harapan terjadi pengurangan mobilitas masyarakat untuk keluar rumah, terutama mereka yang keluar untuk urusan yang tidak penting.
“Setidaknya dengan PPKM orang merasa terhambat di jalan raya sehingga membuat mereka malas untuk keluar rumah. Dengan demikian mobilitas masyarakat bisa ditekan,” katanya.
Lantas, apakah PPKM efektif dan terbukti menurunkan angka kasus penyebaran Covid-19 di Provinsi Riau? “Ya silahkan lihat lah sekarang, kasus penyebarannya bagaimana? Turun nggak, artinya terbukti kan,” sambung Indra Yovi.
Menurut data yang dia paparkan, saat kondisi normal, khusus di Pekanbaru, angka pergerakan kendaraan masyarakat mencapai 200 ribu dalam sehari. Saat PPKM leveling diberlakukan terjadi penurunan angka pergerakan yang drastis, yakni hanya 20 ribu per hari atau sekitar 90%.
“Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat. Kami minta maaf kepada masyarakat selama PPKM ini ada yang dirugikan, tapi ini demi kita bersama. Meski demikian, kami tetap meminta kepada masyarakat jangan pernah abat terhadap protokol kesehatan. Apa yang terjadi saat ini masih belum seberapa. Kita masih harus waspada terhadap kemungkinan yang akan terjadi,” tuturnya. (bpc2/melba)