Dalam rapat kabinet, Erdogan mengkritik Amerika Serikat dan Barat yang bersikap ragu-ragu atas invasi di Ukraina. Pendekatan seperti itu adalah kegagalan internasional. Turki dapat menerapkan pakta Konvensi Montreux 1936.
BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Pemerintah Turki kini dihadapkan situasi sulit. Mereka dilema di tengah berlangsungnya perang antara Rusia dan Ukraina. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menegaskan pihaknya tidak dapat melepaskan hubungan dengan Rusia dengan Ukraina di tengah situasi seperti ini.
Erdogan mengatakan Turki dapat menerapkan pakta Konvensi Montreux 1936 yang memberikan kendali Ankara untuk melarang kapal perang melewati selatnya, dikutip dari Reuters, Selasa, 1 Maret 2022.
Turki adalah anggota NATO. Tapi hubungan dekat dengan Rusia dan Ukraina membuat sangat dekat. Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu memperingatkan semua negara untuk tidak mencoba membawa kapal perang melalui selat.
“Kami sampai pada kesimpulan bahwa situasi di Ukraina telah berubah menjadi perang,” ucapnya. “Turki akan menerapkan semua pakta Montreux secara transparan,” kata Cavusoglu, dikutip dari Newsweek.
Turki berbagi perbatasan laut dengan Ukraina dan Rusia dan memiliki hubungan baik dengan keduanya. Dalam rapat kabinet, Erdogan mengkritik Amerika Serikat dan Barat yang bersikap ragu-ragu atas invasi di Ukraina. Ia menyebut pendekatan itu adalah kegagalan internasional.
Erdogan menegaskan tidak akan berkompromi dari komitmennya terhadap aliansinya, termasuk NATO, tetapi juga tidak dapat membalikkan “kepentingan nasional” di wilayahnya. Erdogan menemukan invasi Rusia ke Ukraina tidak dapat diterima. (bpc2)