BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Kementerian Keuangan melalui Direktorat Jendral Berpebdaharaan di Riau mencatat realisasi belanja negara dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2021 di Provinsi Riau hingga akhir Juni 2022, mencapai Rp15,11 triliun atau 52,04% dari pagu sebesar Rp29,03 triliun.
Tahun 2021, alokasi untuk Riau sebesar Rp29,04 triliun. Sebesar Rp8,20 triliun dialokasikan pada DIPA Kementerian/Lembaga (K/L) yang terdiri dari 486 Satuan Kerja di seluruh Riau, dan sebesar Rp20,83 triliun dialokasikan untuk Transfer Ke Daerah dan Dana Desa (TKDD).
Kepala Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Riau, Ismed Saputra mengatakan hingga akhir Juni 2021, realisasi belanja kementerian lengmaba berjalan on-track dan telah mencapai target yang ditetapkan sebesar 40% di Semester I (akhir Triwulan II) yakni sebesar 44,68%.
“Meski demikian, dalam catatan kami masih diperlukan perhatian khusus pada Belanja Modal dan Belanja Bantuan Sosial yang masing-masing baru mencapai 35,37% dan 6,73%,” katanya di kantor Kanwil DJPb Riau di Pekanbaru, Kamis, 22 Juli 2021.
Dari data tersebut, dijelaskan, kinerja belanja terhadap kementerian lembaga sampai dengan 30 Juni 2021 mengalami peningkatan dibandingkan realisasi pada periode yang sama tahun 2020 atau 39,26%.
Satuan kerja lingkup Kepolisian Negara Republik Indonesia merupakan kelembagaan dengan realisasi persentase tertinggi, meskupin secara nilai angka realisasi dan pagu tertinggi masih didominasi oleh serapan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Ismed menambahkan, program yang mendominasi dalam realisasi ini yakni sektor infrastruktur konektivitas. Anggaran pada program ini digunakan untuk beberapa proyek strategis yang akan memberikan multiplier effect bagi Riau.
“Seperti pembangunan JDU SPAM Regional Durolis Provinsi Riau, preservasi Jalan Sei Akar Bagan Jaya, pembangunan jembatan Nilo,” jelasnya.
Sementara itu, untuk serapan semester 1/2021 terhadap berdasarkan jenis belanja terhadap pagu, yakni untuk belanja Kementerian/Lembaga masih didominasi oleh Belanja Pegawai (55,23%), lalu disusul Belanja Barang (39,90%) serta Belanja Modal (35,37%).
Sedangkan untuk TKDD realisasi tertinggi terjadi pada Dana Bagi Hasil sebesar (76,3 %), Dana Alokasi Khusus Non Fisik (59,87 %) dan Transfer Dana Alokasi Umum (53,03%). Khusus Belanja Modal, meski serapan Semester 1/2021 masih 35,37%. (bpc2)