BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Angka prevalensi stunting atau gangguan pertumbuhan pada anak di Kota Pekanbaru mengalami penurunan signifikan.
Berdasarkan data Survei Kesehatan Indonesia (SKI), prevalensi stunting di Pekanbaru turun dari 16,8 persen pada tahun 2022 menjadi 8,7 persen pada tahun 2023.
Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan dengan prevalensi stunting nasional yang mencapai 21,4 persen.
“Penurunan ini cukup signifikan. Ini bentuk komitmen kami dalam menurunkan angka prevalensi stunting,” kata Sekretaris Daerah Kota Pekanbaru Indra Pomi Nasution, Jumat 24 Mei 2024.
Menurut Indra Pomi, pemerintah kota terus melakukan upaya konvergensi melalui perbaikan struktur maupun proses penurunan stunting.
Optimalisasi percepatan penurunan dan pencegahan dilakukan untuk memastikan tidak terjadi kasus stunting baru dalam keluarga.
“Upaya penurunan stunting ini merupakan salah satu prioritas pembangunan,” tambahnya.
Meskipun ada penurunan angka stunting yang cukup signifikan, pemerintah kota tidak merasa puas dan terus mendorong seluruh pihak terkait untuk memastikan kegiatan pencegahan dan penurunan stunting berjalan efektif mulai dari tingkat kelurahan.
“Saya mengharapkan agar seluruh pemangku kepentingan dapat terus secara konsisten fokus dalam melakukan upaya signifikan yang terintegrasi dalam penurunan stunting,” tegas Indra Pomi.
Ada sejumlah strategi yang dilakukan untuk mencegah stunting, antara lain mencegah remaja putri tidak anemia dengan menyediakan pil penambah darah, dan memperkenalkan sertifikat Elektronik Siap Nikah Siap Hamil (elsimil) bagi calon pengantin.
Pemerintah kota juga telah melakukan kesepakatan dengan Kantor Kementerian Agama Pekanbaru untuk percepatan penanganan stunting serta melakukan pendampingan ibu hamil.