“Jika pemerintah melanjutkan langkahnya dalam melawan rakyat Yerusalem, kami akan mengundurkan diri sebagai bagian koalisi,” kata UAL dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari Al-Jazeera.
Pendukung UAL sebagian besar berasal dari warga Palestina di Israel. Partai ini merupakan partai pertama yang mewakili warga Palestina untuk bergabung dengan pemerintah Israel.
Saat ini UAL memiliki empat kursi pada koalisi pemerintahan Bennett yang berjumlah 61. Meski jumlahnya tidak signifikan, bila UAL menarik diri maka Bennett akan kehilangan posisi mayoritas.
Tidak lagi menjadi mayoritas di parlemen Israel berarti pemerintahan Bennett yang baru seumur jagung akan runtuh.
Sebagaimana diketahui, penyerbuan pada 15 April 2022 telah menyebabkan kurang lebih 150 orang terluka, beberapa di antaranya berada dalam kondisi kritis.
Israel juga menangkap puluhan orang warga Palestina yang tengah menunaikan salat di Masjid Al-Aqsa.
Aksi beringas Israel pada bulan Ramadhan menuai kecaman dunia. Tak hanya itu, salah satu partai Arab yang berada di koalisi pemerintahan Bennett mulai mempertimbangkan dukungannya.***