BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Kepala Otoritas Jasa Keuangan atau OJK Provinsi Riau Muhammad Lutfi mengungkapkan, Riau hanya perlu mengejar 3,7% untuk mengejar target inklusi keuangan 90% di tahun 2024.
Untuk mengejar target inklusi keuangan itu mengacu pada Perpres Nomor:174 Tahun 2020. Sementara untuk target di tahun 2019 sebesar 76% sudah berhasil dicapai.
“Bahkan Riau capaian target inklusi keuangan di atas rata-rata nasional. Kalau nasional itu 76%, kita 83% malah,” kata Lutfi, Jumat, 1 Juli 2022.
Dengan demikian, dia menjelaskan, untuk mencapai target inklusi keuangan 90% pada tahun 2024—sebagaimana yang ditetapkan pemerintah—Riau hanya perlu mengejar 3,7% saja. “4% lah paling tinggi,” sebutnya.
Dia menambahkan, proses untuk menaikkan persentase inklusi keuangan terus berjalan. Hanya saja untuk mengetahui capain yang jelas, tentu akan dilakukan survei lanjutan.
Lutfi menyebut bahwa survei inklusi keuangan akan dijalankan sepaket dengan dan literasi keuangan. Namun biasanya, memang jarang ditemukan kesamaan angka persentase antara literasi dan inklusi keuangan.
Dengan kata lain, jika angka inklusi di suatu daerah tinggi, biasanya literasi keuangannya rendah. Ada banyak faktor yang menyebabkan hal ini terjadi. Salah satunya, cenderung masyarakat yang terlibat langsung dalam produk keuangan hanya sebatas ikut-ikutan. Seperti itu biasa terjadi,” sambungnya.
“Biasanya orang beli saham. Tapi dia nggak tahu. Nggak paham dengan apa yang dia beli. Biasanya begitu, tuh. Artinya kurang literasinya, atau pemahamannya tentang produk yang dibeli. Biasanya ikut-ikutan,” tambahnya.***