BERTUAHPOS.COM — Mengembalikan para siswa – siswi ke sekolahnya masing – masih untuk mengikuti proses belajar mengajar secara tatap muka merupakan prioritas utama bagi Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim.
Dengan kembalinya para siswa ke sekolah, akan meminimalisir learning loss (ketertinggalan pendidikan) selama pembejalaran jarak jauh (PJJ) akibat pandemi Covid-19. Namun itu hanya satu – satunya pilihan yang saat ini harus dilakukan, mengingat masih tingginya angka kasus penyebaran corona di Tanah Air.
“Yang pertama adalah prioritas nomor satu, tidak boleh berubah. Kita harus mengembalikan anak ke sekolah, (belajar) tatap muka dengan seaman mungkin dengan protokol kesehatan,” kata Nadiem dalam diskusi daring, Rabu 18 Agustus 2021.
Menurut Nadiem PJJ selama pandemi Covid-19 banyak berdampak pada kompetensi siswa. “Namun, hal itu bukan hanya terjadi di Indonesia, tapi hampir di seluruh dunia,” kata Nadiem Makarim.
Corona, menurutnya tidak hanya membuat learning loss, akan tetapi lebih dari itu, salah satunya memberikan tekanan psikologis siswa. Namun, dengan situasi yang tak menentu Kemendikbud belum dapat memberikan kepastian mengukur seberapa besar dampak tersebut.
“Saat kita lakukan asesmen nasional pertama di sekitar kuartal keempat tahun ini, kita akan mengetahui di mana posisinya,” ujarnya.
Selain keinginan membuka sekolah, agar siswa bisa sekolah tatap muka, dia mengklaim bahwa pihaknya juga melakukan sejumlah upaya lain untuk mengejar ketertinggalan tersebut.
Beberapa di antaranya dengan program Guru Penggerak dan Digitalisasi Sekolah. “Guru Penggerak, dibuat untuk memberi intervensi pada siswa dalam bidang numerasi dan literasi,” tuturnya.
Program tersebut melibatkan belasan ribu mahasiswa yang akan mengajar di daerah tertinggal dan minim akses. (bpc2)