BERTUAHPOS.COM — Sekolah tetap muka terbatas tidak sama dengan sekolah biasa. Penegasan ini lah yang ditekankan oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim.
Di tengah pandemi Covid-19, sebagaimana telah disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) bahwa pembelajaran tatap muka secara terbatas harus diupayakan.
“… yang kita upayakan bersama adalah tatap muka terbatas. Sekali lagi terbatas,” ujarnya dalam keterangan tertulisnya di Jakarta dikutip Kamis, 10 Juni 2021.
Dia menjelaskan bahwa penekanan Presiden terhadap rencana sekolah tatap muka terbatas, yakni mengharuskan tenaga pendidik untuk mengatur dalam 1 kelas hanya boleh diisi oleh 25% dari total murid. Belajar mengajar hanya 2 jam dan hanya 2 kali pertemuan dalam seminggu.
Nadiem juga menambahkan sejauh ini tak ada perubahan dalam SKB yang dianggapnya sudah menjadi aturan maksimal. Sekolah didorong untuk melakukan kegiatan tatap muka terbatas secara bertahap
Menurut data yang dikemukakannya, 30% satuan pendidikan telah melakukan pembelajaran tatap muka terbatas dalam kurun waktu beberapa bulan terakhir. Bahkan sudah ada sejak tahun lalu.
“Seperti halnya para guru, orang tua, dan murid yang saya dengar langsung keluhannya dalam melakukan pembelajaran jarak jauh, Bapak Presiden juga menyampaikan kepeduliannya,” terang dia. (bpc2)