BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Ketua Badan Wakaf Indonesia (BWI) Mohammad Nuh mendorong agar daerah terus melakukan literasi wakaf kepada masyarakat, mengingat tingginya literasi masyarakat tentang wakaf akan berdampak besar terhadap nilai harta yang diwakafkan.
Hal ini diungkapkannya kepada Bertuahpos.com dalam sesi wawancara usai pelantikan pengurus BWI Provinsi Riau di Gedung Daerah, Jalan Diponegoro, Pekanbaru, Rabu, 3 November 2021.
“Jangankan masyarakat, kita sendiri kadang belum bisa membedakan secara jelas apa itu zakat dan wakaf. Jadi literasi itu memang harus selalu dorong,” ucapnya.
Bahkan, kata M. Nuh, BWI di tingkat pusat sudah membuat forum jurnalis peduli wakaf. Hal ini bertujuan agar informasi-informasi tentang wakaf bisa lebih masif sampai ke masyarakat, dan para jurnalis menjadi bagian dari literasi wakaf.
Dia mengakui bahwa potensi wakaf di daerah, khususnya di Riau sangat besar. Hanya saja, masyarakat masih belum mengetahui secara menyeluruh tentang manfaat wakaf, terutama pemahaman terhadap wakaf uang.
“Jadi memang masih ada banyak tugas kita yang belum selesai mengenai wakaf ini. Dan kami dari BWI Pusat akan terus mendorong kepada daerah untuk terus menyosialisasikan wakaf kepada masyarakat dengan melibatkan banyak pihak,” sebutnya.
- Nuh menjelaskan, salah satu hal dasar yang perlu diperhatikan tentang wakaf, bahwa harta yang diwakafkan tidak boleh habis, atau nilainya tidak boleh berkurang. Sebab itu, nilai yang boleh dimanfaatkan yakni adalah keuntungan dari wakaf. Misalnya dari sarana pendidikan, kesehatan dan lain-lain.
“Itulah mengapa, ujung dari wakaf tersebut adalah kesejahteraan umat. Jadi, untuk sosialisasi saya mendorong kepada daerah untuk terus dilakukan. Tugas kita semua untuk memberi tahu kepada masyarakat betapa besarnya manfaat wakaf,” sebutnya. (bpc2)