BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Lebih dari setahun sejak wabah Covid-19 melanda Riau, disiplin protokol kesehatan kini telah menjadi kebutuhan, terutama bagi masyarakat di Kota Pekanbaru.
Terutama dalam hal memakai masker, bukan lagi sebuah hal baru, melainkan sudah menjadi kebiasaan, meskipun masih ada masyarakat yang lalai.
“Saya lebih was – was kalau nggak masker daripada nggak pakai helm,” kata Heri warga yang berdomisili di Kulim, Pekanbaru, saat berbincang dengan Bertuahpos.com, Sabtu, 21 Agustus 2021.
Memakai masker untuk saat ini, adalah sebuah keharusan, dan telah masuk ke dalam sendi kehidupan sosial kemasyarakatan.
Masuk ke kantor pemerintahan untuk mengurus administrasi wajib pakai masker, bahkan mampir ke minimarket — walau hanya untuk beli minum — tetap mengharuskan pengunjung agar pakai masker.
“Saya pernah ke salah satu supermarket, lupa pakai masker. Saya ditahan petugas di depan pintu dan tidak boleh masuk. Saya bilang saya lupa pakai masker. Malah mereka yang menawarkan ‘kami ada jual masker, silahkan dibeli dulu’,” ucap Heri menuturkan pengalamannya.
Menurut Bayu, seorang warga yang berdomisili di Kelurahan Labuhbaru, bahwa hal tersebut salah satu bentuk perubahan perilaku di masa pandemi. Mengenakan masker bukan lagi hal yang aneh di tengah masyarakat.
Dia berpendapat, ketentuan hukum yang dibuat pemerintah, pada awalnya memang memaksa masyarakat agar selalu taat pada protokol kesehatan terutama dalam hal mengenakan masker saat beraktivitas di luar rumah.
Pemberlakukan denda, dan hal – hal lain yang berkaitan dengan aturan di masa pandemi, semakin ke sini telah dianggap sebuah kebiasaan. “Bahkan, ada lho yang fanatik. Saya kalau lagi kehabisan masker, tapi harus keluar rumah, pasti mampir dulu ke minimarket untuk beli masker,” tuturnya.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Riau dokter Indra Yovi mengatakan, di tengah tingginya angka penyebaran kasus positif corona harian di Riau, masih mengharuskan setiap masyarakat untuk selalu taat pada protokol kesehatan, meskipun program vaksinasi Covid-19 dari pemerintah sudah berjalan.
“Capaian vaksinasi kita di Riau ini masih belum cukup jika yang menjadi tujuan akhir adalah kekebalan komunal. Oleh sebab itu, hanya patuh pada protokol kesehatan sebagai cara paling utama untuk mencegah penularan,” tuturnya.
Dia menuturkan, sejumlah kebijakan yang dibuat pemerintah, seperti penyekatan jalan untuk mengurangi mobilitas masyarakat dengan PPKM hanya salah satu upaya. Namun langkah nyata dari masyarakat sendiri yakni ketaatan mereka terhadap protokol kesehatan yang akan memberi kontribusi terbesar dalam menurunkan angka kasus penyebaran Covid-19.
Oleh sebab itu, dia menyarankan, masyarakat harus tetap menjadikan protokol kesehatan poin terpenting dalam keseharian mereka.
“Jadi, ada 2 upaya nyata dalam menekan angka penyebaran kasus. Pertama itu percepat capaian vaksinasi, yang sekarang tengah dilakukan pemerintah. Kedua, ya patuh atau selalu taat pada protokol kesehatan. Insya Allah aman,” sebutnya. (bpc2/Melba)