BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Positif Covid-19 membuat Sulastri kaget. Tak disangka, dirinya bersama suami harus menjalani isolasi dan jauh dari anak.
Pada Maret 2021, Sulastri, warga Jalan Durian, Pekanbaru, dinyatakan positif Covid-19. Tidak sendiri, sang suami juga dinyatakan positif.
Sulastri yang merupakan guru di salah satu SMP negeri di Pekanbaru ini kemudian harus menjalani isolasi dan perawatan di Rumah Sakit (RS).
Hati Sulastri sebenarnya saat bimbang. Dia punya tiga orang anak, dan masih sekolah menengah.
“Terpaksa ditinggalkan saat saya dan suami di RS. Setiap hari, selalu terpikir anak. Bagaimana kalau terjadi apa-apa, siapa yang mengurus anak saya,” kata Sulastri kepada bertuahpos.com, Rabu 28 Juli 2021.
Selama di RS, Sulastri hanya bisa melakukan panggilan telepon untuk menanyakan keadaan anak-anaknya.
Selama dirinya di RS, anak-anak Sulastri terpaksa memesan makanan secara online. Terkadang, mereka mendapatkan makanan dari masjid.
“Kasihan anak-anak saya. Setiap hari, saya selalu terpikir anak-anak,” tambah dia.
Untungnya, Sulastri hanya dua pekan berada di RS. April 2021, dirinya dinyatakan negatif, dan sudah diperbolehkan pulang.
Kejadian yang sama juga dialami Dila, ibu rumah tangga yang berdomisili di Gobah, Pekanbaru. Berawal saat samg ayah positif dan kemudian meninggal dunia, seluruh keluarganya kemudian dinyatakan positif Covid-19.
Dila mengaku sudah mengikhlaskan kepergian sang ayah. Namun, dirinya mengkhawatirkan sang anak.
“Yang saya khawatirkan, anak saya masih 3 tahun. Yang saya takutkan, nanti kalau terjadi hal buruk pada saya, atau anak saya,” kata Dila.
Untungnya, Dila dan keluarga hanya perlu isolasi mandiri di rumah, sehingga dirinya masih bisa mengurus keluarga.
“Dan untungnya gejala kami ringan, sehingga masih bisa berkegiatan dan mengurus anak,” kata Dila.
Dila mengatakan dirinya kini selalu menjaga protokol kesehatan (prokes). Dia mengaku tak ingin terjadi hal buruk pada dirinya atau sang anak.
“Jangan sampai terjadi hal buruk pada saya, atau anak saya,” pungkas Dila. (bpc4)