BERTUAHPOS.COM, ACEH — Sebuah kapal berisi 100 pengungsi Rohingya, yang terkatung-katung di laut, akhirnya dapat izin dari pihak berwenang untuk merapat ke pelabuhan di Aceh.
“Kapal ini sebagian besar berisi wanita dan anak-anak,” menurut laporan Reuters.
Setelah merapat ke pelabuhan, para pengungsi itu kemudian digiring untuk masuk ke bus di tengah hujan lebar, pada Jumat, 31 Desember 2021.
Tak luput, para petugas melakukan penyemprotan disinfektan kepada mereka untuk mencegah penyebaran Covid-19.
Pejabat Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR) Indonesia, Oktina Hafanti, mengatakan bahwa kapal membawa 105 pengungsi, termasuk 50 wanita dan 47 anak-anak.
Semuanya akan dikarantina selama 10 hingga 14 hari dan menjalani pemeriksaan kesehatan, sebagaimana dilaporkan kontan.co.id.
Walikota Lhokseumawe Suaidi Yahya menambahkan, para pengungsi nantinya akan dipindahkan ke tempat penampungan di kota Medan dan Surabaya.
Kapal pengungsi tersebut pertama kali ditemukan oleh nelayan setempat pada hari Minggu, 26 Desember 2021.
Kapal diketahui telah terombang-ambing di lepas pantai Aceh setelah berlayar selama 28 hari.
Otoritas setempat awalnya setuju untuk memberikan bantuan kemanusiaan sebelum berencana untuk membiarkan kapal itu pergi dari wilayah Indonesia.
Namun, tekanan dari UNHCR dan kelompok-kelompok seperti Amnesty International membuat pemerintah setempat berubah pikiran.
Laporan juga menyebut bahwa kapal mengalami kerusakan mesin dan bocor, serta terancam tenggelam.
Pada hari Kamis 30 Desember 2021, kapal itu ditarik oleh kapal angkatan laut Indonesia.
Usman Hamid, direktur eksekutif Amnesty International Indonesia, mengatakan pemerintah bereaksi dengan lambat dalam menanggapi pengungsi.
Namun, mereka tetap menghargai pihak berwenang yang mau mendengar laporan nelayan soal kerusakan kapal para pengungsi. (bpc2)