BERTUAHPOS.COM, SIAK — Pemerintah Kabupaten Siak dihadapkan pada tantangan serius terkait kondisi infrastruktur jalan yang sulit bertahan lama.
Kondisi ini dikarenakan jalan utama di daerah itu sering dilintasi truk CPO bertonase besar dari Siak menuju Pelabuhan, di Kota Dumai.
Bupati Siak, Alfedri mengatakan, kapasitas kemampuan jalan di daerahnya hanya mampu menahan beban di bawah 8 ton, sedangkan truk pengangkutan CPO yang melintas dengan rata-rata berat di atas 8 ton.
“Karena memang dermaga bongkar muatnya ada di Dumai. Kalau kondisinya seperti ini terus, maka tak akan cukup DBH sawit untuk memperbaiki infrastruktur jalan di daerah kami,” katanya di Pekanbaru.
Alfedri pernah menawarkan alternatif agar perusahaan kelapa sawit di Siak melakukan kegiatan bongkar muat di Pelabukan yang ada di daerah itu. Dengan kata lain, tak lagi harus jauh-jauh ke Kota Dumai. Selain mampu memangkas waktu, ketahan jalan di Siak bisa lebih tahan lama. Namun, kata dia, tawaran ini kurang diminati oleh perusahaan kelapa sawit (PKS) di Siak.
“Kami sarankan, jangan jauh-jauh ke Dumai. Kita memiliki pelabuhan di Siak yang dapat menjadi solusi untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi beban kerusakan jalan,” ungkap perwakilan perusahaan.
Efek dari jalan rusak, kata dia, dikhawatirkan akan semakin menyulut reaksi warga. Beberapa kasus bahkan terjadi kegiatan penahanan truk CPO oleh warga sebagai bentuk protes mereka atas kondisi jalan yang buruk.
Di sisi lain, masalah ini tentu merugikan pihak perusahaan, dengan mengatakan, kegiatan penahanan truk CPO mengganggu stabilitas ekonomi daerah.
“Kami ingin ada solusi konkret dari provinsi terhadap masalah ini. Bagaimana jalan tidak rusak dan aktivitas perusahaan tidak terganggu,” tuturnya.
“Kami menghadapi masalah ini secara berulang. Harapannya, provinsi dapat memprioritaskan perbaikan jalan dan infrastruktur terkait untuk mendukung kelancaran aktivitas ekonomi di wilayah ini,” katanya.***