BERTUAHPOS.COM, KUANSING– Plt Bupati Kuansing, Drs H Suhardiman Amby didampingi Kapolres, AKBP. Pangucap Priyo Soegito, Danramil Kuantan Tengah, Kapten. Legimin serta Plt Kalaksa BPBD, H Yulizar menegaskan, jika seluruh personil yang tergabung dalam team Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan, selalu siaga jika di butuhkan.
Demikian penegasan Plt Bupati Kuansing, Drs H Suhardiman Amby, usai mengikuti rapat bersama Gubernur H Syamsuar, serta Kepala BNPB Pusat, Letjend. TNI. Suharyanto via zoom meeting.
” Kita harus siap dalam menangani Karhutla di Kuansing ini, dan kita bersama jajaran Polres Kuansing, TNI, BPBD serta stakeholder terkait kita akan tingkatkan koordinasi agar bencana kebakaran hutan dan lahan tidak terjadi di wilayah Kuansing,” ungkap Plt Bupati Kuansing H Suhardiman Amby, Rabu 7 Juni 2023 di ruangan multi media kantor bupati lantai dua.
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto, S.Sos., M.M. dalam sambutanya menyampaikan, Selama 6 bulan sudah terjadi sebanyak 1.705 kasus Karhutla di Indonesia.
” Ini baru setengah tahun, sudah mencapai ribuan, ini perlu kita antisipasi mengngiat akan masuk musim kemarau,” kata Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto saat zoom meeting.
Jelas Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto, di pulau Sumatra Ini ada 3 Provinsi yang prioritas yakni Provinsi Riau, Provinsi Sumatra Selatan dan Provinsi Jambi, dan ketiga Provinsi ini sudah menjadi Prioritas terkait kebakaran lahan dan hutan.
” Saya sampaikan kemarau di tahun 2023 ini akan lebih panjang dari tahun sebelum, ini perkiraan BMKG pusat terkait tahun 2023 ini,” terang Kapala BNPB RI di Gedung Daerah Serindit, Kota Pekanbaru, Riau.
Tentu kita berharap persiapan demi persiapan sudah kita mulai dari sekarang sebelum kemarau panjang ini melanda Provinsi Riau, paparnya.
Meski demikian, bersama jajaran Polres Kuansing, TNI, BPBD serta stakeholder terkait kita akan tingkatkan koordinasi agar bencana Kebakaran Hutan dan Lahan tidak terjadi di wilayah Kuansing, pungkasnya.
Sementara itu, Gubri H Syamsuar menerangkan saat ini diketahui Indonesia sudah memasuki musim kemarau, dengan begitu sejak awal bulan februari lalu Pemerintah Provinsi Riau telah menetapkan status siaga karhutla.
Status Siaga Darurat Karhutla tahun ini berlaku selama 9 bulan. Di mana mulai berlaku terhitung 13 Februari sampai 30 November 2023 mendatang dan diprediksi masih akan berpotensi karhutla.
“ Saat ini kita ketahui juga sudah memasuki musim kemarau, kami sampaikan situasi dan kondisi terkini di provinsi Riau di mana Provinsi Riau juga telah menetapkan status siaga darurat sejak awal pada bulan Februari dan berakhir pada 30 November.” ujarnya.
Turut hadir pada Rakor Daring itu, Anggota Komisi VIII DPR-RI, H Achmad serta Forkopimda Riau.***