BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Jika anak sudah terlanjur mengonsumsi obat sirup yang mengandung etilen glikol, apa yang harus dilakukan orang tua? Apakah anak-anak juga harus melakukan cuci darah?
“Jika etilen glikol (EG) sudah terlanjur masuk ke dalam tubuh, maka EG tersebut sebenarnya akan termetabolisme dan terbuang lewat feses atau urine,” kata dokter spesialis anak dr Kurniawan Satria Denta.
Dengan demikian, dia menjelaskan, secara dasar tubuh kita sudah punya mekanisme tersendiri untuk menangkal berbagai racun yang masuk ke dalam tubuh. Hal ini merupakan sifat alamiah tubuh dan sistemnya akan bekerja dengan sendirinya.
“Kalau etilen glikol masuk ke dalam tubuh, sirkulasi, itu sebenarnya sudah dicuci oleh ginjalnya sendiri. Ginjal itu kan fungsinya mencuci darah, jadi memang semua toxic di dalam tubuh itu pada akhirnya termetabolisme,” ujarnya.
Lantas, racun-racun yang terdapat dalam darah akan dibuang lewat fases, seperti melalui urine, dan itu merupakan salah satu tugas ginjal yang sebenarnya.
Dia mengingatkan, anak yang meminum obat terindikasi cemaran EG tak lantas langsung membutuhkan penanganan cuci darah. Cuci darah diperlukan pada anak dengan kerusakan ginjal akut.
Oleh sebab itu, kata dia, jika belum ada tanda-tanda kerusakan ginjal pada anak, maka orang tua tidak perlu membawa anaknya ke rumah sakit untuk melakukan proses cuci darah. “Jadi tergantung dari gejalanya,” ungkapnya.
Pada prinsipnya, ungkap Satria, langkah terapi mencuci darah merupakan upaya pengganti fungsi ginjal yang sudah tidak bekerja. Namun, jika ginjalnya berfungsi dengan baik, “…ya nggak apa-apa, nggak usah diapa-apain, gitu,” tuturnya.***