BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Cuaca terik menyengat pada siang hari memang terjadi di sebagian besar wilayah Indonesia, termasuk di Riau sejak beberapa pekan belakangan ini. Informasi bahwa hal itu disebabkan oleh gelombang panas, beredar luas di sosial media.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menanggapi bahwa informasi yang menyebut terik panas adalah dampak dari gelombang panas adalah sebuah informasi bohong (hoax) dan tidak bisa dipertanggungjawabkan.
Sebelumnya, pesan berantai tersebut beredar luas bahkan di berbagai platform sosial media. “Ini adalah informasi hoax, karena suhu panas dan terik yang terjadi di Indonesia saat ini tak bisa dikatakan sebagai gelombang panas,” kata Plt. Deputi Bidang Klimatologi BMKG Urip Haryoko, dalam keterangan resminya, dikutip, Minggu, 17 Oktober 2021.
Dia mengungkapkan, suhu panas yang terjadi di wilayah Indonesia merupakan fenomena akibat dari adanya gerak semu matahari. “Dan itu merupakan siklus yang biasa terjadi setiap tahunnya,” tuturnya.
Siklus gerak semu Matahari memang akan menyebabkan suhu menjadi lebih terik dengan hawa panas menyengat terasa membakar kulit. Potensi potensi suhu udara panas seperti ini juga dapat berulang pada periode yang sama setiap tahunnya.
Dijelaskan, saat ini, berdasarkan pantauan BMKG terhadap suhu maksimum di wilayah Indonesia, memang suhu tertinggi siang hari ini mengalami peningkatan dalam beberapa hari terakhir.
“Tercatat suhu > 36 °C terjadi di Medan, Deli Serdang, Jatiwangi dan Semarang pada catatan meteorologis tanggal 14 Oktober 2021,” jelasnya.
Urip memaparkan, suhu tertinggi pada hari itu tercatat di Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Wilayah I, Medan yaitu 37,0°C. Namun, catatan suhu ini bukan merupakan penyimpangan besar dari rata-rata iklim suhu maksimum pada wilayah ini, masih berada dalam rentang variabilitasnya di Bulan Oktober. (bpc2)