BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Sekretaris Jenderal PDI-P, Hasto Kristiyanto, mengakui telah menjalin komunikasi dengan kubu pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 1, Anies-Muhaimin, terkait peluang membentuk poros baru di putaran kedua Pilpres 2024.
“Saya sendiri pernah bertemu dengan Bapak Jusuf Kalla, di mana beliau juga sangat mengkhawatirkan terhadap kecenderungan pemilu yang sepertinya sudah bergeser,” ungkap Hasto seperti dilansir dari Kompas.com, Jumat 13 Januari 2024.
Ia menyoroti berbagai bentuk intimidasi menjelang Pilpres dan menekankan pentingnya menjaga proses pemilu agar adil.
“Komunikasi di dalam menghadapi intimidasi itu telah dilakukan antara paslon 1 dan 3, melalui tim kampanye masing-masing,” tambahnya.
Hasto juga mencermati politisasi bantuan sosial dan bansos, mengingatkan agar program kerakyatan seperti BLT tidak dipolitisasi.
“Bansos dan BLT itu baik untuk program kerakyatan, tetapi jangan dipolitisasi. Itu merupakan komitmen kerakyatan, sebagai perintah konstitusi,” tegasnya.
Pemberian bantuan sosial dianggapnya sebagai bentuk kehadiran negara untuk membantu yang membutuhkan. Meski mengakui adanya komunikasi dengan kubu Anies-Muhaimin, Hasto menyatakan bahwa keputusan akhir akan diambil sesuai dengan mekanisme internal partai.