BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Program Studi Ilmu Komunikasi, Fikom Universitas Islam Riau menggelar kegiatan Seminar yang bertajuk: Pemanfaatan e-Learning di Masa Pandemi.
Kegiatan ini merupakan bagian dari kegiatan pengabdian masyarakat yang wajib dilakukan oleh setiap dosen di perguruan tinggi, selain pengajaran dan penelitian. Seminar ini dilakukan di Desa Teluk Merempan, Kabupaten Siak yakni SDN 009 teluk Merempan pada Kamis, 4 November 2021.
Dalam kegiatan ini dihadiri oleh tim dosen yaitu: Ketua Tim Pengabdian Yudi Daherman, M. I. Kom., Dr. Fatmawati, S. IP., MM, Al Sukri, M. I. Kom dan Dr. Welasari. Kegiatan pengabdian tersebut digelar dalam bentuk seminar dengan menghadirkan narasumber dari tim pengabdi dan beberapa dosen lain, yakni; Yudi Daherman, M. I. Kom., Dr. Fatmawati, S. IP., MM, Asrinda Amalia, M. Si, Dr. Aidil Haris, M.Si, Khusnul Hanafi, M.Soc., Sc dan Raja Widya Novchi, M.Soc.Sc. selaku narasumber dalam kegiatan tersebut.
“Seminar ini adalah hasil pengembangan dari kegiatan penelitian yang dilakukan oleh tim dosen di tahun sebelumnya. Komitmen untuk memberikan pengabdian kepada masyarakat dalam bentuk seminar adalah implementasi dari temuan penelitian tersebut,” kata Aidil Haris dalam keterangan tertulis yang diterima Bertuahpos.com, Jumat, 5 November 2021.
Dia menambahkan, setelah 2 tahun telah berlalu, masa pandemi telah memporakporandakan semua aspek kehidupan manusia, tak terkecuali di dunia Pendidikan. Dunia pendidikan merasakan dampak yang cukup besar karena ketidaksiapan sumberdaya manusia dan nonmanusia. Banyak guru-guru di sekolah di berbagai pelosok daerah di Indonesia yang mengaku belum dapat melaksanakan kegiatan pengajaran secara efektif di masa pandemic Covid-19.
“Proses belajar mengajar yang terpaksa dilakukan e-learning tidak sepenuhnya dilakukan karena berbagai alasan, diantaranya; pemahaman yang kurang bagi guru di bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), Jaringan Internet yang buruk, Ketersediaan perangkat belajar e-learning yang tidak memadai, baik laptop atau handphone, dan minimnya motivasi dan pemahaman siswa dalam platform pembelajaran e-learning,” sambung Aidil.
Tim pengabdi menggelar kegiatan pengabdian dengan tema; Pemanfaatan e-Learning di masa Pandemi sebagai upaya untuk memberikan pemahaman kepada para guru tentang bagaimana memanfaatkan berbagai platform e-Learning yang dapat menjadi alternatif pilihan.
“Teknologi komunikasi hari ini telah memberikan pilihan yang cukup banyak dan mudah dalam proses pembelajaran e-Learning, ada Google Classroom, Google Meet, Zoom Meeting, Skype, Rumah Belajar, Ruang Guru, Sekolahmu, Kelas Pintar, Zenius, Google Suite for Education, dan masih banyak yang lainnya. Pilihan itu tergantung dari kemampuan keterampilan kita sebagai pengguna agar efektif dan efisien diterapkan kepada siswa dalam e-Learning,” ujar Yudi Daherman, M. I. Kom.
“Penggunaan e-Learning harus disesuaikan dengan kebutuhan dan siapa pengguna dari platform tersebut. Para guru dituntut untuk lebih kreatif dan inovatif dalam pembelajaran e-Learning agar siswa didik memiliki semangat yang tinggi untuk mengikuti proses pembelajaran” sambung Dr. Fatmawati, S. IP., MM.
Belajar daring selama hampir dua tahun memberikan pengalaman belajar yang tidak mudah bagi Sebagian besar guru dan siswa di SD Kabupaten Siak. “kami tim guru tidak sepenuhnya menerapkan pembelajaran daring di awal tahun karena ketersediaan gadget yang tidak dimiliki oleh anak-anak didik,” kata Yudi, guru peserta seminar tersebut.
Dalam kegiatan seminar ini, guru tersebut juga menanyakan tentang tips dan trik agar pembelajaran daring tidak membosankan dan guru tetap semangat dalam memberikan materi kepada anak didiknya.
“Belajar daring harus dibarengi dengan literasi yang baik dari kedua belah pihak, baik sebagai guru maupun siswa. Guru harus memiliki kompetensi komunikasi yang baik, diantaranya: skill komunikasi dan aware terhadap teknologi komunikasi dalam e-Learning. Mengemas pesan/materi belajar untuk siswa harus menarik dan diproduksi oleh guru yang bersangkutan, agar siswa juga tidak kehilangan motivasi belajar. Video pembelajaran yang diberikan harus menarik, komunikatif dan praktis” sebut Fatmawati.
Dalam penyampaian materi seminar, juga diselingi oleh ice breaking untuk memecah suasana dan menarik perhatian para peserta. Ice breaking dipandu oleh moderator yakni Asrinda Amalia, M. Si. Para guru antusias dan mengikuti permainan tersebut. Kegiatan seminar yang dimulai pukul 08.00 Wib tersebut berlangsung menarik dan para peserta antusias mengikuti kegiatan hingga acara selesai pukul 14.00 Wib. Para tim pengabdian berharap kegiatan ini bermanfaat bagi para guru di SDN 009 Teluk Merempan, Kabupaten Siak. (rilis)