BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Gubernur Riau, Syamsuar, tampaknya sudah jenuh dengan banyaknya kasus kecelakaan kerja di areal PT Pertamina Hulu Rokan (PHR), meskipun saat ini sudah ada pergantian Direktur Utama, dari Jaffee Arizon Suardin kepada Chalid Said Salim.
“Saya sudah malas bicara panjang lebar terkait banyaknya insiden kecelakaan kerja di area PHR ini. Protapnya sudah ada dan mereka (PHR) juga sudah tahu. Kita tengok saja, ada tak perubahannya?”, ujar Gubernur Syamsuar, kepada bertuahpos.com di Pekanbaru akhir pekan lalu.
Sebelumnya, sejumlah kasus insiden kecelakaan kerja bahkan hingga menyebabkan korban jiwa di area PT Pertamina Hulu Rokan, sejak awal telah mendapat sorotan dan Gubernur Riau Syamsuar.
Gubernur menyebut tidak mungkin semua ini terjadi secara kebetulan, jika memang tak ada yang salah dalam penerapan sistem yang diberlakukan.
BACA: Ternyata, Dua Laka Kerja di PT PHR Terjadi Pasca Dirut Dijabat Chalid
Syamsuar menekankan, bahwa untuk semua perkara yang berkaitan dengan keselamatan kerja di PHR, telah telah diatur secara Undang-Undang dan ketentuan berlaku.
Namun seiring waktu dan bergantinya Dirut PT Pertamina Hulu Rokan dari Jaffee Arizon Suardin kepada Chalid Said Salim, kecelakaan kerja di areal PT PHR masih saja terjadi. Bahkan diawal masa jabatan Dirut Chalid Saif Salim, sudah dua kecelakaan kerja terjadi di areal PT PHR.
Pertama, ledakan di area PT PHR, persisnya di area Gathering Station (GS) Minas, terjadi pada 8 Juni 2023 hingga menyebabkan tiga pekerja PT Elnusa Fabrikasi Konstruksi (EFK) terbakar. Terkait kasus ini,
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Riau dalam waktu dekat akan menyampaikan nota hasil investigasi atas insiden ledakan di areaa PT PHR tersebut.
Kedua, menimpa Zulhamdi, yang ditemukan tak sadarkan diri di ruang genset dengan luka robek di kening di lokasi kerja PHR Petani 169 Duri, Kecamatan Mandau, pada 21 Juni 2023, sekitar pukul 22.35 WIB.***